Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Konsep Pentahelix: Kunci Sukses Pengembangan Desa Wisata

KONSEP pentahelix telah menjadi kerangka kerja yang populer dalam berbagai bidang, termasuk konsep dalam pembangunan desa wisata.

Editor: deni setiawan
POLTEK HARBER TEGAL
M. Alfian, S.E., M.Si., Ak. Ketua Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik, Politeknik Harapan Bersama. 

oleh M. Alfian, S.E., M.Si., Ak.
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik, Politeknik Harapan Bersama

KONSEP pentahelix telah menjadi kerangka kerja yang populer dalam berbagai bidang, termasuk konsep dalam pembangunan desa wisata.

Konsep pentahelix menekankan pentingnya kolaborasi dari lima bagian utama dari pentahelix.

Bidang utama dari pentahelix adalah pemerintah, akademisi, pebisnis, masyarakat, dan media. 

Pentahelix dalam konteks desa wisata yaitu sinergi dari kelima bagian utama ini sangat krusial untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan.

Baca juga: Mengukuhkan Komitmen Profesionalisme: Poltek Harber Gelar Sumpah Tenaga Vokasi Farmasi

Baca juga: Resmi Dilantik, Poltek Harber Miliki Direktur dan Wakil Direktur Baru

Bagian utama dari pentahelix yaitu:

Pemerintah: Pemerintah memiliki peran sebagai regulator, fasilitator, dan penyedia infrastruktur.

Pemerintah berperan dalam merumuskan kebijakan, memberikan izin, serta mengalokasikan anggaran untuk pengembangan desa wisata.

Akademisi: Akademisi memiliki peran dalam menghasilkan riset, inovasi, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

Akademisi dapat berkontribusi dalam perencanaan, evaluasi, dan penyediaan pelatihan bagi masyarakat desa.

Pebisnis: Pebisnis merupakan pelaku ekonomi yang memiliki peran dalam investasi, pengelolaan destinasi wisata, dan pengembangan produk-produk wisata.

Masyarakat: Masyarakat merupakan bagian utama dalam pelestarian budaya, pengelolaan sumber daya alam, dan penyediaan layanan wisata.

Media: Media memiliki fungsi sebagai penyebar informasi, promosi, dan pembentukan opini publik.

Media berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi wisata desa.

Penerapan Konsep Pentahelix dalam Pembangunan Desa Wisata

Pentahelix dalam konteks pembangunan desa wisata diwujudkan melalui berbagai cara yaitu:

Perencanaan bersama

Pelaksanaan perencanaan pengembangan desa wisata bersama secara partisipatif dengan melibatkan semua bagian utama pentahelix.

Pengembangan produk wisata

 Pengembangan produk wisata memanfaatkan kearifan lokal dan potensi sumber daya alam untuk menciptakan produk wisata yang unik dan berkelanjutan.

Pelatihan dan pengembangan kapasitas 

Pelatihan dan pengembangan kapasitas dilakukan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat desa dalam bidang pengelolaan homestay, pembuatan kerajinan, dan pelayanan wisatawan yang dapat dilakukan oleh akademisi dan pemerintah kepada pebisnis, serta masyarakat yang mengelola desa wisata.

Promosi dan pemasaran 

Promosi dan pemasaran secara terpadu melalui berbagai media untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang diupayakan dari adanya kolaborasi antara seluruh bagian utama Pentahelix.

Evaluasi dan monitoring 

Evaluasi dan monitoring secara berkala untuk mengukur keberhasilan program dan melakukan perbaikan yang diperlukan dilakukan oleh manajemen pengelola desa wisata.

Baca juga: Dorong Skill Global: Poltek Harber Gandeng Lembaga Internasional di Bali

Baca juga: Hubungkan Sejarah dan Teknologi: Dosen Poltek Harber Hadirkan Wisata Digital Jalur Rempah Nusantara

Manfaat Penerapan Konsep Pentahelix

Penerapan konsep pentahelix dalam pembangunan desa wisata memiliki sejumlah manfaat, antara lain:

● Peningkatan kesejahteraan masyarakat: Melalui pengembangan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja.

● Pelestarian budaya dan lingkungan: Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam dan budaya.

● Peningkatan daya saing destinasi wisata: Melalui pengembangan produk wisata yang unik dan berkualitas.

● Pembangunan yang berkelanjutan: Dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Tantangan dan Solusi

Meskipun konsep pentahelix menawarkan banyak manfaat, penerapannya juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

● Koordinasi yang sulit: Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda.

● Kurangnya sumber daya: Terbatasnya anggaran, tenaga ahli, dan infrastruktur.

● Perubahan kebijakan: Kebijakan pemerintah yang sering berubah dapat menghambat pengembangan desa wisata.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari semua aktor pentahelix, serta adanya mekanisme koordinasi dan evaluasi yang efektif.

Kesimpulan

Konsep pentahelix merupakan pendekatan yang komprehensif dalam pengembangan desa wisata. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media sangat penting untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan.

Dengan menerapkan konsep ini, desa wisata dapat menjadi motor penggerak pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)

Baca juga: Perkuat Kerja Sama Sertifikasi dan Pelatihan, Poltek Harber Gandeng PLTI

Baca juga: Video Poltek Harber Tegal Wisuda 713 Lulusan, Direktur Harap Semua Terserap Dunia Industri

Baca juga: Poltek Harber Tegal Wisuda 713 Mahasiswa, Sudirman Said: Harus Bersiap Jadi Warga Global

Baca juga: Prodi Teknik Komputer Poltek Harber Gelar Seminar Hasil Produk Mahasiswa

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved