Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Inspiratif Rezky Rendi Mahasiswa Yang Nyambi Jadi Tukang Gali Kubur, Tolak Gaya Hidup Hedonis

Kisah inspiratif mahasiswa Universitas Timor (Unimor) bernama Rezky Rendi patut diacungi jempol.

Editor: raka f pujangga
Unimor
Sosok Rezky Rendi Mahasiswa Unimor yang Kuliah Nyambi Jadi Tukang Gali Kubur. 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah inspiratif mahasiswa Universitas Timor (Unimor) bernama Rezky Rendi patut diacungi jempol.

Tidak seperti mahasiswa yang memilih gaya hidup hedonis, Rezky Rendi justru memilih hidup sederhana.

Bahkan disela-sela waktu kuliah, Rezky sambil bekerja sebagai tukang gali kubur.

Baca juga: Kisah Bripka Joko Polisi yang Nyambi Jadi Tukang Gali Kubur Selama 23 Tahun

Ia mengaku ogah ikutan foya-foya seperti anak seumurannya.

Rezky Rendi Funan, mahasiswa semester I Program Studi (Prodi) Ilmu Adminstrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Timor (Unimor) yang tengah menjalani kuliah sambil bekerja, dengan menjadi buruh. 

Pekerjaan yang dilakoni pun unik, yakni menjadi buruh gali kuburan.

Rezky melakoni pekerjaan menjadi buruh tukang kuburan sejak masih duduk di bangku SMA.

Ia bekerja menjadi buruh mengikuti suami salah satu kakaknya.

Rezky sendiri merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara, pasangan Mikhael Nenis dan Paulina Suni yang bermata pencaharian sebagai petani dan berdomisili di Maumolo, sebuah kampung kecil di pinggiran Kota Kefamenanu.

Menurutnya, kedua orang tuanya sangat senang karena bisa membantu mereka mendapatkan tambahan penghasilan dan bisa ditabung untuk membiayai kuliahnya di Unimor.

Pekerjaannya sebagai buruh tukang kuburan tidak banyak diketahui oleh teman-temannya, baik saat masih di SMA maupun sekarang ini setelah menjadi mahasiswa.

“Saya tertarik bekerja menjadi buruh karena bisa membantu orang tua mendapatkan uang agar bisa bersekolah saat itu dan bisa kuliah di Unimor pada saat ini.

Dari kami tujuh bersaudara, hanya saya yang bisa sampai di bangku kuliah, sedangkan keenam saudara saya hanya sebatas tamat SMA.

Saya tidak mengikuti perilaku dan gaya hidup anak anak seumuran saya yang mungkin masih menghabiskan waktu untuk bersenang-senang saat ini,” tuturnya kepada Humas Unimor di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bijaesunan, Selasa (8/10/2024), melansir dari laman Unimor.

Masuk ke Unimor melalui jalur Seleksi Mandiri, untuk semester I ini, ia memprogram lima mata kuliah dengan bobot 18 SKS dan mendapatkan Hendrikus Hironimus Botha, S.IP., M.AP., sebagai Dosen Pembimbing Akademiknya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved