Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pati

Petani Jrahi Pati Diajak Tanam Jahe Gajah untuk Penuhi Kebutuhan Ekspor

Wilayah Pegunungan Muria, khususnya Kabupaten Pati, dinilai cocok untuk budidaya jahe berkualitas tinggi.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal 
Kegiatan bertajuk “Bersama Petani Lereng Gunung Muria Meningkatkan Kuantitas Jahe Gajah dan Komoditi Lokal untuk Kebutuhan Ekspor Indonesia" di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, Senin (21/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Wilayah Pegunungan Muria, khususnya Kabupaten Pati, dinilai cocok untuk budidaya jahe berkualitas tinggi.

Jahe dari Pati dianggap sangat berpotensi untuk diekspor ke Amerika Serikat.

Hal itu mengemuka ketika pihak Universitas Sebelas Maret (UNS) dan PT Mekar Saluyu Grup datang ke Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, dan menginisiasi penanaman jahe di desa tersebut. 

Kampus asal Surakarta dan perusahaan yang bergerak di bidang agrikultur itu pun memberikan pembekalan ke puluhan petani di Jrahi, Senin (21/10/2024). 

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian (Kementan) turut memberikan pemahaman kepada petani lewat pemaparan secara daring.  

Kegiatan yang berlangsung di GMJ Cafe itu bertajuk “Bersama Petani Lereng Gunung Muria Meningkatkan Kuantitas Jahe Gajah dan Komoditi Lokal untuk Kebutuhan Ekspor Indonesia”. 

Dalam kegiatan tersebut, petani diberi pengetahuan tentang cara penanaman jahe gajah hingga proses penjualan komoditas tersebut. Tujuannya yakni agar mereka tertarik memproduksinya.

"Kami bekerja sama dengan PT Mekar Saluyu Grup sehingga di sini bisa berkolaborasi dengan mitra yang ada di Jrahi, di lereng Muria. Kam harapkan komoditas jahe, lalu kelor, bisa subur dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar,” kata Ketua Matching Fund, Chairul Huda Atma Dirgatama.

Chairul yang juga dosen UNS ini menilai kontribusi dari akademisi maupun perusahaan bisa mewujudkan komoditas jahe dari Kabupaten Pati agar bisa dikenal dan dinikmati warga dunia. Hal ini bisa membawa dampak positif bagi perputaran ekonomi masyarakat.

”Sehingga nantinya potensi alam yang ada di sini bisa ekspor ke luar negeri. Di Jrahi ini ada potensi alam yang luar biasa. Kami memilih di Jrahi karena dataran tinggi, cukup menarik dan cocok untuk tanaman biofarmaka, terutama jahe gajah maupun kelor,” papar dia.

Para petani nantinya juga akan mendapatkan pendampingan lewat sebuah koperasi yang mengawal proses penanaman hingga pascapanen.

Koperasi ini juga berfungsi untuk memastikan pasar bagi petani.

”Akan kami kawal dari proses penanaman sampai nanti ke proses panen dan pascapanen. Kami juga akan bantu untuk proses pembelian hasil pertanian di Jrahi ini. Nanti juga akan kami dampingi pengolahan hasil pertanian ini. Sehingga jahe yang kami beli harganya akan lebih tinggi. Kami olah bentuknya menjadi serbuk dan kapsul,” jelas dia.

Sementara, Direktur PT Mekar Saluyu Grup Muhammad Saifullah menjelaskan, permintaan pasar untuk komoditas jahe sangat tinggi. Terutama dari Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan India.

”Peluang pasar cukup tinggi. Permintaan di kami saja 120 kontainer atau setara dengan 3 ribu ton per tahun,” jelas dia.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved