Program PINTAR
Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif Scratch Berbasis Literasi Numerasi Tingkatkan Pembelajaran
Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif Scratch Berbasis Literasi Numerasi Tingkatkan Pembelajaran
Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif Scratch Berbasis Literasi Numerasi Tingkatkan Pembelajaran
TRIBUNJATENG.COM - Tim Metamorfosa dari Tanoto Foundation menggelar pelatihan media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi Scratch.
Pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk siswa, tetapi juga untuk para guru, dengan harapan program ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada pembelajaran di Kabupaten Kendal dan dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain.
Zulfa Alany, S.Pd, Ketua Tim Metamorfosa, menjelaskan latar belakang penggunaan media pembelajaran berbasis Scratch.
Menurutnya, media digital memiliki daya tarik tersendiri jika dikolaborasikan dengan pembelajaran.
"Media digital menjadi salah satu daya tarik tersendiri jika dikolaborasikan dengan pembelajaran," ujar Zulfa.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya berupaya menggabungkan media interaktif yang mendukung proses pembelajaran.
"Dari sini, kita dari Tim Metamorfosa mencoba menggabungkannya, mengaitkan bagaimana pembelajaran yang interaktif, yang menarik, yang nantinya juga mendukung dalam mengembangkan, meningkatkan. Harapan kita bersama bisa meningkatkan rapor pendidikan literasi numerasi," jelasnya.
Zulfa menekankan bahwa salah satu alasan diadakannya pelatihan ini adalah karena rendahnya tingkat literasi dan numerasi di Kendal, khususnya di dua kecamatan yang menjadi sasaran program ini.
"Karena memang rapor pendidikan di Kendal, khususnya di dua kecamatan yang jadi sasaran kita, masih rendah," katanya.
Pelatihan media pembelajaran berbasis Scratch ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar melalui media interaktif.
Menurut Zulfa, penggunaan Scratch yang bisa dimodifikasi menjadi game interaktif, membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran.
"Yang namanya media pembelajaran berbasis Scratch ini tidak hanya menampilkan video, tapi bisa juga kita modifikasi menjadi game interaktif. Inilah daya tarik tersendiri, jadi siswa makin antusias, makin semangat dalam mengikuti pembelajaran," ungkapnya.
Pelatihan ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengenalan dasar aplikasi Scratch dan penggabungan media dengan skenario pembelajaran.
"Kami ada dua kelompok latihan. Yang pertama dasar terlebih dahulu, mengenalkan aplikasi Scratch kepada peserta, guru SD dan MI.
Setelah itu, pada tahap kedua, kami kaitkan dengan skenario pembelajaran, sebagai dasar untuk mengukur efektivitas pembelajaran,” terang Zulfa.
Selama pelatihan, beberapa guru merasa waktu yang diberikan masih kurang untuk benar-benar menguasai pembuatan media pembelajaran interaktif menggunakan Scratch.
Oleh karena itu, Tim Metamorfosa juga menyediakan pendampingan secara daring, sehingga guru dapat terus berkonsultasi dan mendapatkan bimbingan lebih lanjut.
"Ada pendampingan secara daring, jadi masih memberikan mentoring," ujar Zulfa.
Meskipun pelaksanaan pelatihan berjalan lancar, beberapa tantangan tetap dihadapi, seperti kendala jaringan internet.
Namun, Tim Metamorfosa berhasil mengatasinya dengan mengubah format media pembelajaran menjadi MP4 sehingga bisa diakses dengan lebih mudah.
“Beberapa mungkin ada kendala jaringan, tapi ini sudah bisa kami atasi dengan cara mengubah format ke MP4,” jelas Zulfa.
Hingga saat ini, guru-guru telah berhasil menciptakan sekitar 50 media pembelajaran berbasis Scratch, yang sebagian besar telah diimplementasikan di kelas.
Salah satu contoh yang berhasil adalah aplikasi game interaktif yang dapat diunduh dan dimainkan oleh siswa.
Respon siswa terhadap media pembelajaran tersebut sangat positif, menunjukkan peningkatan motivasi belajar yang signifikan.
"Siswa senang dan terlibat aktif dalam pembelajaran menggunakan media ini," tambahnya.
"Cuma untuk peningkatan, ini kan kasmi masih memproses. Jadi nanti di awal Oktober, kami akan mengambil data online bagaimana kualitas pembelajaran bapak/ibu guru peserta tadi."
"Tapi kalau melihat perjalanan sampai sini, terbaca insya Allah meningkat," ujar Zulfa.
Melalui pelatihan ini, Zulfa berharap agar para guru dapat terus mengembangkan media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
Program ini diharapkan dapat disebarluaskan ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Kendal, bahkan hingga ke jenjang SMP dan MTs.
"Dengan adanya diseminasi, para bapak ibu guru dari yang awalnya kami hanya punya 25 SD/MI sasaran, ini ada penambahan 6 SD lagi. Ternyata yang lebih membuat kami bebangga hati, Ibu Kabid kita, Ibu Nunik Khoironi juga sangat support sekali. Ternyata juga sudah mendesiminasikan di Kabupaten."
Selain itu, diseminasi hasil pelatihan juga direncanakan untuk memperluas jangkauan penggunaan media pembelajaran berbasis Scratch di tingkat pendidikan lainnya.
“Harapan kami, tidak berhenti pada level MI/SD saja, tapi juga bisa berkembang ke level SMP/MTS juga," pungkas Zulfa.
Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui media pembelajaran yang lebih interaktif dan inovatif. (*)
Pemkab Kendal Sosialisasikan Perbup Literasi dan Numerasi, Dorong Transformasi Pendidikan Sejak Dini |
![]() |
---|
SMPN 31 Semarang Luncurkan Program Duta OTSAB untuk Meningkatkan Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah |
![]() |
---|
Guru SDN Sadeng 02 Semarang Mengajarkan Logika Berpikir melalui Unplugged Coding Literacy |
![]() |
---|
Sinergi Lintas Sektor untuk Menumbuhkan Budaya Numerasi Sejak Dini |
![]() |
---|
Tanoto Foundation Fellowship Program 2025 Kembali Dibuka, Siap Cetak Pemimpin Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.