Polisi Ini Rela Menyamar 11 Tahun Jadi Anak Ibu yang Alami Gangguan Mental Setelah Putranya Tewas

Pada akhir September, Xia menulis surat yang menyentuh hati kepada Biro Keamanan Publik Shanghai, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada “putranya”.

“Terima kasih telah melatih seorang polisi yang baik hati, penyayang, dan bertanggung jawab. Selama lebih dari satu dekade, Jiang diam-diam telah mengambil peran sebagai seorang putra, membawa kehidupan baru bagi keluarga kami yang pernah dilanda kesedihan,” tulisnya.

Mengenang kembali masa-masa itu, Jiang mengatakan, merawat “orang tuanya” tidak pernah menjadi beban, melainkan pengalaman yang bermanfaat dan hangat.

“Sebagai seorang petugas polisi komunitas, saya juga memberikan perhatian dan kasih sayang yang sama kepada para lansia di komunitas saya,” tambahnya.

Pada 11 Oktober, saat Festival Chung Yeung di China, Jiang melakukan panggilan video kepada “orang tuanya”.

“Ayah, Selamat Hari Raya Chung Yeung, semoga ayah dan ibu selalu sehat,” katanya.

Sebagaimana dilansir Mothership pada Senin (20/10/2024), dedikasi Jiang kepada pasangan yang tidak memiliki hubungan darah ini telah sangat menyentuh banyak orang di media sosial China.

Sejumlah warganet pun memuji Polisi China itu.

“Terima kasih, Jiang, atas kebaikan Anda. Hubungan yang Anda bagi dengan pasangan tersebut telah lama melampaui ikatan darah," tulis seorang warganet di WeChat.

“Saya terharu dan meneteskan air mata. Bahkan di dunia yang penuh dengan konflik dan bencana, kisah-kisah seperti ini membawa kehangatan dan harapan,” tambah yang lain. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi China Tuai Pujian, 11 Tahun Rela Menyamar Jadi Anak dari Ibu yang Alami Gangguan Mental karena Putranya Tewas"

Baca juga: Hindari Kepadatan Penjara, Inggris Bebaskan 1.000 Narapidana