Wonosobo Hebat

Wonosobo Posisi ke-26 Peredaran Narkoba Tertinggi di Jateng, BNN: Meningkat Dibandingkan Sebelumnya

TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
Kepala BNN Jateng, Agus Rohmat saat diwawancarai awak media di Pendopo Bupati Wonosobo, Kamis (24/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kabupaten Wonosobo menduduki posisi ke-26 peredaran narkoba tertinggi di Jawa Tengah. 

Kepala BNN Jateng, Agus Rohmat menyebut, peringkat tersebut naik setelah sebelumnya berada di posisi ke-29 se Jawa Tengah.

"Di Wonosobo memang sedikit ada peningkatan dibandingkan tahun-tahun lalu."

Baca juga: BNN Jateng Sambangi Wonosobo, Singgung Kewajiban Pemerintah Cegah Anak-anak Masuk Lingkaran Narkoba

Baca juga: Petugas Gabungan Temukan Sejumlah Merk Rokok Ilegal Saat Operasi di Wilayah Kertek Wonosobo

"Pada 2022 di rangking 29, 2023 dan 2024 ini naik jadi rangking 26."

"Ini perlu waspada bersama, semoga Wonosobo dengan kerja sama yang meningkat ini bisa bersinar," ucapnya, Kamis (24/10/2024).

Ia juga menyampaikan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja saat ini perlu menjadi perhatian khusus pemerintah.

Karena berdasarkan hasil survey saat ini disampaikannya, penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja termasuk pelajar dan mahasiswa ada peningkatan.

"Karena disinyalir hasil survey bahwa untuk kalangan remaja termasuk mahasiswa ada sedikit peningkatan, maka harus banyak perhatian pencegahan terhadap anak-anak, pelajar, maupun mahasiswa," sebutnya.

Maka dari itu, pihaknya mengajak jajaran Pemkab Wonosobo harus memberikan perhatian lebih kepada remaja akan hal itu.

Kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkoba pada anak sekolah dan mahasiswa dirasa penting untuk ditingkatkan guna mengedukasi mereka.

"Harus memberikan perhatian lebih kepada anak-anak, karena mereka generasi penerus bangsa."

"Untuk mencapai Indonesia emas harus menunjukkan SDM yang unggul, hidup sehat tanpa narkoba," tambahnya.

Apresiasi diberikan kepada Pemkab Wonosobo yang telah melaksanakan kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Ia juga berharap program Kampung Tangguh Narkoba dan Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) dapat terus berjalan setiap tahunnya.

"Pelaksanaan rehabilitasi bagi pengguna narkoba juga perlu dilaksanakan baik oleh RS umum, Puskemas, ataupun dinas kesehatan," imbuhnya. (*)

Baca juga: 2 Pelatih Kompak Kritik Wasit Candra Saat Pimpin Laga Persebaya Surabaya Vs PSM Makassar

Baca juga: Seorang Kadus di Karanganyar Diduga Kampanyekan Paslon Rober-Adhe, Unggah Video Story WhatsApp

Baca juga: RSUD Kajen Pekalongan Luncurkan Layanan Periksa Rontgen Panaromic

Baca juga: Kades Bantal Semarang Disanksi, Motor Dinas Dikandangkan, Efek Langgar Netralitas Pilkada 2024