Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Rusia

Menlu Sugiono Wakili Prabowo di KTT BRICS Plus 2024 di Rusia

Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, langsung terbang ke Kazan, Rusia untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus 2024

KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Sugiono saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KAZAN -- Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, langsung terbang ke Kazan, Rusia untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus 2024, yang diselenggarakan pada 23-24 Oktober.

Sugiono terbang ke Rusia tak sampai 24 jam, setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menlu RI di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (21/10).

Sugiono hadir di KTT BRICS bertindak sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo. Kunjungan ini juga menjadi kunjungan resmi perdana Sugiono melakukan kerja-kerja diplomasi RI.

“Menlu Sugiono ditugaskan hadir sebagai Utusan Khusus Presiden RI Prabowo Subianto pada pertemuan tersebut. Kunjungan ini adalah kunjungan resmi perdana Menlu Sugiono setelah resmi dilantik sebagai Menteri Luar Negeri RI,” dikutip dari keterangan resmi Kemlu RI, Selasa (22/10).

Dalam KTT BRICS Plus 2024 yang dihelat Presidensi Rusia, Sugiono mewakili Indonesia akan menyuarakan pesan perdamaian dan pentingnya negara berkembang serta Global South menguatkan solidaritasnya, memainkan peran untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih adil, inklusif dan setara.

BRICS merupakan forum kerja sama yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, RRT, dan Afrika Selatan. Forum kerja sama ini membahas permasalahan global teranyar. Pada awal 2024, sejumlah negara seperti UAE, Iran, Mesir, Ethiopia ikut bergabung.

Presidensi Rusia dalam KTT BRICS telah mengundang negara-negara anggota, negara-negara non-anggota, dan organisasi internasional. Indonesia sejak beberapa tahun terakhir kerap diundang menghadiri forum BRICS.

Di Rusia, Sugiono juga dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa negara sahabat untuk membahas isu bilateral kawasan dan global.

Indonesia diundang ke KTT BRICS di Kota Kazan, Rusia, tetapi belum memutuskan apakah akan bergabung ke aliansi tersebut atau tidak. Alasan kenapa Indonesia tidak gabung BRICS adalah masih menilai manfaat ekonomi yang didapat bila bergabung dengan blok ekonomi tersebut.

"Karena BRICS ini adalah organisasi didirikan untuk tujuan ekonomi. Oleh karena itu, kita mencoba untuk berhitung dari sisi ekonomi dulu, apakah kemanfaatannya cukup banyak sehingga kita akan memutuskan bergabung dengan BRICS," kata Retno Marsudi, saat masih menjabat Menteri Luar Negeri, 11 Oktober lalu.

Saat itu, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN di Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto R Suryodipuro pun mengatakan, Indonesia masih mengkaji kemungkinan bergabung dengan kelompok negara-negara ekonomi berkembang BRICS. (kps/Tribunnews)

Baca juga: KTT BRICS: China Ajukan Tiga Prinsip untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Baca juga: Bawa Senapan Serbu saat Masuk Gedung, 5 Tewas dalam Serangan ke Pusat Industri Dirgantara Turkiye

Baca juga: Pelatih Persib Bandung Super Kesal, Dimas Drajad Disebut Naif Sebagai Pemain Timnas Indonesia

Baca juga: 2 Paslon Adu Visi Misi di Debat Pertama Pilkada Kudus 2024

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved