Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Alasan Kenapa Kelas Menengah Perlu Jadi Perhatian Serius ?

Fenomena berkurangnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia dinilai perlu segera diatasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

ISTIMEWA
ilustrasi Rupiah dari aplikasi penghasil uang. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA, TRIBUN - Fenomena berkurangnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia dinilai perlu segera diatasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah masyarakat kelas menengah kian menyusut.

 Tercatat jumlah masyarakat kelas menurun menjadi 17,1 persen total penduduk pada 2024, dari sebelumnya mencapai 21,4 persen pada 2019.

Pada saat bersamaan, muncul tanda pelemahan daya beli, yang ditunjukan oleh deflasi secara bulanan (month to month/mtm) yang terjadi selama 5 bulan berturut-turut.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Teguh Dartanto mengatakan masalah berkait dengan keberlangsungan hidup masyarakat itu perlu segera diatasi.

"Perlu langkah-langkah strategis untuk merespon penurunan harga (deflasi) selama 5 bulan berturut, penurunan sekitar 9,5 juta orang kelas menengah, terjadinya PHK, dan ditambahkan kondisi ketidakpastian di luar negeri," katanya, dalam keterangannya, Rabu (23/10).

Menurutnya, satu langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut dalam jangka waktu pendek ialah dengan menunda pelaksanaan kebijakan tarif pajak pertamabahan nilai (PPN) 12 persen.

Hal itu diperlukan untuk menjaga agar daya beli masyarakat tidak semakin tergerus dengan adanya potensi kenaikan harga barang dan jasa. Selain itu, pemerintah direkomendasikan untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) tunai.

Teguh menuturkan, bansos sampai saat ini masih dibutuhkan bukan hanya bagi kelompok ekonomi bawah, tapi juga bagi kelas menengah yang terkena PHK agar mereka tidak menjadi miskin.

"Setelah itu, jangka panjang, pemerintahan Prabowo-Gibran harus fokus pada penciptaan lapangan pekerjaan di sektor formal," bebernya. Senada, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani menyatakan, persoalan menurunnya kelas menengah harus menjadi perhatian utama Prabowo dalam jangka waktu pendek.

Menurut dia, perbaikan struktur sektor informal menjadi solusi yang dapat diambil, sebab sebagian besar kelas menengah berasal dari sektor tersebut.

"Tidak harus sektor informal menjadi formal, tetapi sektor informal memang pendapatannya layak untuk hidup," ucapnya. (Kompas.com/Rully R Ramli)

Baca juga: GIIAS Semarang 2024 Catat Jumlah Kepesertaan Terbanyak

Baca juga: Tabel BRI KUR 2024 27 Oktober 2024, Brosur Cicilan Hari Ini Lengkap Rp 1 Juta sampai Rp 500 Juta

Baca juga: KABAR GEMBIRA : Pemerintah segera Hapus Utang 6 Juta Petani dan Nelayan di Bank

Baca juga: Presiden Prabowo Perintahkan 4 Kementerian Kaji Opsi Penyelamatan Sritex

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved