Berita IHSG
IHSG Berpeluang Lanjutkan Pelemahan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rawan terkoreksi pada perdagangan Selasa (29/10), setelah melemah 0,78 persen ke posisi 7.634,63
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rawan terkoreksi pada perdagangan Selasa (29/10), setelah melemah 0,78 persen ke posisi 7.634,63 pada penutupan perdagangan Senin (28/10).
Head of Research Mega Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya memproyeksikan IHSG masih akan mengalami koreksi di rentang 7.550-7.650 karena pelaku pasar masih menunggu rilis kinerja emiten perbankan dalam negeri.
"Pelaku pasar juga masih wait and see sejauh mana pailitnya SRIL (Sritex-Red) berdampak pada tunggakan utang yang melibatkan sejumlah bank nasional," katanya, kepada Kontan, Senin (28/10).
Sementara dari global, Cheril menuturkan, pelaku pasar juga masih wait and see terhadap rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) di pertengahan pekan ini.
"Pasar global turut menantikan perkembangan pemilihan presiden di AS pekan depan, karena saat ini suara Kamala Harris dan Donald Trump hanya terpaut sedikit," ucapnya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang mencermati, secara teknikal IHSG berpotensi melemah di kisaran support critical level 7.630.
"Oleh sebab itu, jika IHSG ada konfirmasi break low 7.630, waspadai potensi minor bearish reversal dengan support berikutnya di 7.550," ujarnya.
Dari eksternal, Alrich menilai, pasar cenderung berhati-hati jelang rilis data consumer confidence dan pembukaan lapangan kerja baru di AS karena akan berdampak signifikan pada arah kebijakan moneter The Fed di sisa 2024.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG berpeluang menguat dengan support 7.599, dan akan menguji level resistance di 7.649. "Investor masih akan mencermati perkembangan Timur Tengah, pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah," ucapnya.
Saham pilihan Herditya jatuh pada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).
Adapun, saham pilihan Cheril untuk perdagangan Selasa (28/10), jatuh pada saham-saham dari sektor komoditas logam dan emas seperti ANTM, PT Timah Tbk (TINS), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Sementara, saham pilihan Phintraco Sekuritas jatuh pada PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMDR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), INKP dan TINS. (Kontan/Yuliana Hema)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.