Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Seoul Siapkan Program Senilai Rp5 Triliun Atasi Fenomena Mati Kesepian yang Dialami Ribuan Warga

Dalam bahasa Korea, fenomena tersebut dikenal sebagai godoksa atau kematian karena kesepian.

EVERYDAY HEALTH
Ilustrasi kesepian 

Menurut pakar, fenomena kesepian di Korsel bisa dikaitkan dengan budaya-budaya tertentu di negara itu. 

Profesor psikologi di Universitas Myongji, An Soo-jung, menjelaskan bahwa di Korea Selatan orang-orang bisa kesepian saat merasa tidak cukup berharga untuk masyarakat atau tak memiliki tujuan hidup.

Beberapa warga generasi milenial dan Z juga sangat gencar mengkritik, tetapi terlalu kritis terhadap diri sendiri dan takut gagal.

Dalam budaya Korea yang menekankan orientasi relasional, orang-orang ingin berkontribusi dalam hubungannya dengan orang lain.

Oleh karena itu, menurut An, warga Korsel mungkin memiliki kehidupan sosial, tetapi merasa kesepian setelah membandingkan diri mereka dengan orang lain dan mempertanyakan apakah mereka berguna, cukup berkontribusi, atau justru tertinggal.

Sementara itu, studi di National Library of Medicine (NLM) Amerika Serikat yang diterbitkan pada Juni 2024 menunjukkan, ada faktor-faktor lain yang memengaruhi kesepian, seperti rumah tangga yang hanya dihuni satu orang, menurunnya interaksi sosial di luar pekerjaan dan keluarga, serta dominasi media sosial.

Medsos disebut dapat menumbuhkan perasaan tidak mampu, apalagi dalam budaya Korea Selatan yang kompetitif dan berorientasi pada prestasi, orang-orang dapat merasa kesepian jika gagal mencapai tujuan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Warga Seoul Mati Kesepian, Pemkot Siapkan Program Senilai Rp 5 Triliun"

Baca juga: Seorang Pria Tewas Diinjak-injak Gajah Liar saat Coba Selfie

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved