Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Kawanan Kupu-Kupu Kuning Serbu Sejumlah Wilayah Jawa, Ahli UGM Jelaskan Penyebabnya

Baru-baru ini, kawanan kupu-kupu kuning dilaporkan menyerbu sejumlah wilayah di pulau Jawa.

Kompas.com/Istimewa
Kupu-kupu kuning Eurema hecabe. (Wikimedia Commons/TAPAN1412) 

TRIBUNJATENG.COM - Baru-baru ini, kawanan kupu-kupu kuning dilaporkan menyerbu sejumlah wilayah di pulau Jawa.

Fenomena kupu-kupu kuning menjadi topik yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Tampak dalam unggahan video akun Instagram @wond***, Senin (28/10/2024), kupu-kupu kuning menghiasi jalanan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Solo, BMKG Sebut Daerah Lain di Jawa Tengah Berisiko Alami Hal Serupa

"Bandara YIA diserbu kupu-kupu kuning dengan jumlah sangat banyak, fenomena  apa ya?," bunyi keterangan pada video.

Beberapa warganet juga melaporkan fenomena serupa di Blitar, Kediri, Gunungkidul, Wonogiri, hingga dan Kebumen.

Lantas, femonena apa ini?

Fenomena kupu-kupu kuning

Dosen Entomologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Sukirno menjelaskan, penampakan kawanan kupu-kupu kuning yang berterbangan merupakan fenomena yang terjadi setiap tahun saat musim penghujan di beberapa wilayah pulau Jawa.

Kondisi cuaca yang sedang mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim hujan merupakan waktu yang tepat bagi Kupu-kupu kuning dari genus Eurema muncul. 

"Mereka berkembang dari stadium pupa menjadi kupu-kupu dewasa. Biasanya muncul dan populasi outbreak ketika sudah memasuki musim hujan." jelas Sukirno, kepada Kompas.com, Selasa.

Secara umum, sebagian besar populasi kupu-kupu dan ngengat dewasa akan meningkat pada awal musim hujan. Namun, dibandingkan jenis lain, populasi kupu-kupu kuning jauh lebih tinggi.

Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti spesies, ragam pakan, sifat biologi spesies, dan ada atau tidaknya musuh alami, seperti predator dan parasitoid.

Selain karena peralihan musim, kawanan kupu-kupu kuning ini juga tengah bermigrasi menuju habitat yang ditumbuhi banyak bunga bernektar. Proses migrasi biasanya berlangsung sekitar dua minggu.

"Mereka memiliki teritorial yang lebar dari habitat diversity hotspot tertentu. Biasanya populasi larva-pupa lebih tinggi pada habitat yang rendah dari pencemaran dan penggunaan insektisida berlebih," terang Sukirno.

Kupu-kupu kuning Eurema

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved