Rumpelsos Dinas Sosial Demak Jaring 6 PGOT

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Masih banyaknya gelandangan, pengamen, dan pengemis (pgot) menjadi salah satu masalah pelik bagi suatu daerah terutama di Kabupaten Demak. 

Berbagai macam cara terus dilakukan untuk menekan keberadaan mereka namun tetap saja datang lainnya.

Mereka tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap.

Baca juga: Hasil Rakor PPKS Dinsos, Kapasitas Rumpelsos Harus Ditingkatkan

Karena untuk mencapai kesejahteraan sosial, diperlukan suatu tindakan untuk membantu pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT). 

Bentuk tindakan tersebut adalah rehabilitasi sosial yang terselenggara di Rumah Pelayanan Sosial Rumpelsos milik Dinas Sosial Kabupaten Demak. 

Rehabilitasi tersebut tidak lepas dari peran pekerja sosial yang secara professional mengemban tugas untuk membantu penerima manfaat.

Plt Kepala Dinas Sosial Drs Agus Herawan menjelaskan bahwa Rumpelsos milik Dinsos selalu aktif menampung para PGOT yang kebetulan terjaring operasi yustisi untuk selanjutnya mendapatkan pembinaan.

Baca juga: Jelang Nataru, Satpol PP Kota Semarang Gelar Operasi Yustisi PGOT, Dalam 30 Menit Truk Penuh

Kegiatan yang dilakukan Rumpelsos adalah penjangkauan PGOT yang dipimpin langsung oleh Sub Koor Anak Lansia Tuna Sosial, tiga Pelaksana Bidang Rehabsos, dan seorang TKSK Kecamatan Demak, dengan dibantu tiga personil Satpol PP Kabupaten Demak.

“Untuk hasil penjangkauan, tim berhasil mendapatkan enam PGOT dengan keterangan lima laki laki dan seorang perempuan. Sebelumnya kegiatan pemberian layanan kedaruratan ini untuk menindaklanjuti laporan gubernur tentang adanya pengamen memakai sound di malam hari, serta penjangkauan PGOT di wilayah traficklight kecamatan wonosalam,” pungkasnya. (adv)