Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Jelang Nataru, Satpol PP Kota Semarang Gelar Operasi Yustisi PGOT, Dalam 30 Menit Truk Penuh

Satpol PP Kota Semarang menggencarkan yustisi pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru)

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajlin
Petugas Satpol PP Kota Semarang menyisir sejumlah jalan protokol untuk menjaring PGOT yang mangkal di jalanan, Kamis (21/12/2203). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Satpol PP Kota Semarang menggencarkan yustisi pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Petugas Satpol PP Kota Semarang menyisir sejumlah jalan protokol untuk menjaring PGOT yang mangkal di jalanan, Kamis (21/12/2203).

Dalam waktu 30 menit, petugas berhasil menjaring 24 PGOT. 

Baca juga: Catat Tanggal dan Jamnya, Ada Diskon Tarif Tol Trans-Jawa dari Jakarta ke Semarang dan Sebaliknya

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, jelang hari raya keagamaan biasanya marak adanya PGOT di jalanan, termasuk saat Nataru.

Ini menjadi tanggungjawab dan kewenangan Satpol PP untuk menertibkan agar Semarang tetap bersih dan nyaman. 

"Nataru saya pastikan akan aman. Tidak ada PGOT. Nataru banyak orang ke Semarang. Kota Semaranf sejak awal terkenal bersih tertib. Maka, tanggung jawab Satpol untuk menertibkan," jelasnya. 

Pihaknya mengerahkan satu truk untuk berkeliling ke jalan protokol mulai dari wilayah Karangayu, Indraprasta, Imam Bonjol, wilayah Tawang, Kota Lama, hingga Dr Cipto. Sebanyak 24 orang terjaring yustisi.

Tiga diantaranya merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Sisanya, pengemis maupun gendangan. 

"30 menit kami dapat 24 orang. Karena hanya bawa satu truk, kami langsung angkut ke mako. Kami data," terang Fajar. 

Menurut Fajar, orang-orang yang terjaring yustisi ini mayoritas wajah baru yang belum pernah terazia.

Saat ini, mereka hanya dilakukan pendataan.

Dia menegaskan, tidak segan mengirimkan mereka ke Resos di Solo jika kembali menggelandang di jalanan.

Di resos, mereka mendapatkan pembinaan. 

"Kalau yang ODGJ kami serahkan ke Dinsos untuk dimasukan ke rumah sakit jiwa (RSJ)," tambahnya. 

Setelah digiring ke Mako Satpol PP, terpantau keluarga dari beberapa PGOT yang terjaring mendatangi lokasi. Fajar pun berpesan kepada keluarga agar tidak membiarkan anggota keluarganya menggelandang di jalanan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved