Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilgub Jateng 2024

KPU Jateng Sosialisasikan Pilgub 2024 pada Masyarakat Adat Sedulur Sikep di Pati

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah mengadakan sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Mazka Hauzan Naufal
KPU Jawa Tengah mengadakan Sosialisasi Pilgub Jateng 2024 bersama masyarakat adat Sedulur Sikep di Balai Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Senin (4/11/2024) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah mengadakan sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng 2024 di Balai Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Senin (4/11/2024) malam.Masyarakat adat Sedulur Sikep di wilayah Sukolilo menjadi peserta kegiatan ini.
Anggota KPU Jateng, Akmaliyah, mengatakan bahwa pihaknya memang berupaya menggandeng sebanyak mungkin komunitas masyarakat dalam melakukan sosialisasi.
“Kami dari KPU dalam melaksanakan sosialisasi memang menggandeng berbagai segmen masyarakat. Kami punya program fasilitasi sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada organisasi masyarakat, organisasi mahasiswa, organisasi agama, dan komunitas. Dalam hal ini masyarakat adat juga harus kami gandeng untuk menyukseskan Pilkada,” ucap Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Kadiv Sosdiklihparmas) KPU Jateng ini.
Akmaliyah mengatakan, dalam menentukan sasaran sosialisasi dan pendidikan pemilih, pihaknya tidak melulu menyasar daerah yang tingkat partisipasinya rendah. Termasuk ketika menggandeng masyarakat adat Sedulur Sikep di Pati, pertimbangannya adalah menjangkau sebanyak mungkin kelompok masyarakat.
“Tujuannya agar mereka mengetahui tentang tahapan Pilkada, siapa Paslonnya, bagaimana nanti cara memilih di TPS,” tutur dia.
Akmaliyah berharap, nantinya tidak ada masyarakat di Jawa Tengah yang tertinggal untuk ikut berpartisipasi dalam tahapan-tahapan Pilgub Jateng.
“Khususnya masyarakat yang sudah punya hak pilih, kami harap berbondong-bondong ikut berpartisipasi, baik dalam tahapan Pilgub maupun hari pemungutan dan penghitungan suara. Karena ini sangat penting untuk Jawa Tengah lima tahun mendatang,” tandas dia.
Tokoh Masyarakat Sedulur Sikep Pati, Gunretno, mengatakan bahwa kerjasama KPU dengan Sedulur Sikep ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman secara utuh mengenai proses Pilgub.
“Harapannya sedulur-sedulur semakin mengetahui secara utuh. Memang dalam proses hari pemilihan itu kan dulur-dulur meluangkan waktu untuk menentukan pemimpin lima tahun ke depan. Semoga tidak seperti yang dahulu-dahulu, janji-janji, setelah jadi dilupakan. Semoga pemimpin yang nanti terpilih benar-benar serius memikirkan rakyat Sedulur Sikep yang mayoritas bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ucap dia.
Gunretno mengatakan, di Kabupaen Pati, masalah pertanian tergolong serius. Terutama yang terkait kebencanaan. Karena itu, dia berharap pemimpin Jateng yang terpilih nanti benar-benar pro lingkungan.
“Karena masalah bencana ini dampak kerusakan lingkungan, terutama di hulu Pegunungan Kendeng yang ada ancaman berdirinya pabrik semen serta penciutan lahan produktif dengan penetapan kawasan industri. (Keadaan ini) tidak nyambung dengan program Pak Prabowo yang memprioritaskan mencukupi kebutuhan pangan, kedaulatan pangan,” papar Gunretno.
Dia mendorong para calon gubernur agar melestarikan Pegunungan Kendeng sebagai tempat mewujudkan kedaulatan pangan.
“Karena Jawa ini padat penduduk, mestinya kebutuhan pangan lebih besar dari yang lain, tapi lahan pertaniannya ciut. Maka lahan yang sudah rusak harus dipikirkan bagaimana agar produktif lagi. Ancaman bencana harus dicari masalahnya di mana,” ungkap dia.
Dia juga menyoroti penegakan hukum sebagai aspek pendukung pelestarian lingkungan. Bagi dia, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Jika tidak, keadaan tidak akan membaik.
Gunretno menegaskan, pertanian adalah urat nadi kehidupan warga Sedulur Sikep. Sebab, Sedulur Sikep memang punya pilihan hidup demikian. Karena itulah, pihaknya menaruh harapan besar pada pemimpin yang nantinya terpilih untuk benar-benar memikirkan pelestarian lahan pertanian.
“Kalau di luar Sedulur Sikep, nanam tiga-empat kali gagal panen, mungkin sudah tidak mau bertani. Kalau kami, karena pilihan hidupnya di situ, nanam empat kali cuma panen sekali pun tetap menjadi petani, karena itu pilihan hidup Sedulur Sikep,” jelas dia. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved