Pemerintah Spanyol Kirim 2.500 Tentara ke Wilayah Banjir

TRIBUNJATENG.COM, VALENCIA -- Sebanyak 2.500 tentara, pada Senin (4/11), tiba di wilayah timur Spanyol yang dilanda banjir untuk membantu proses evakuasi.

 Selain membantu upaya menemukan jenazah, tentara Spanyol juga dikerahkan untuk membersihkan puing-puing.

Meski demikian, pejabat pemerintah saling menyalahkan tentang penanganan banjir di Spanyol terburuk dalam beberapa dekade di Spanyol tersebut.

Sebagaimana diberitakan Reuters, pada Selasa (5/11), kemarahan publik meningkat atas bencana yang telah menewaskan sedikitnya 217 orang dan puluhan lainnya masih belum diketahui keberadaannya.

Hampir semua kematian terjadi di wilayah Valencia dan lebih dari 60 di pinggiran Kota Paiporta.

Pemerintah mengirim sekitar 5.000 tentara selama akhir pekan untuk membantu mendistribusikan makanan dan air, membersihkan jalan-jalan, dan berjaga-jaga terhadap penjarah.

Adapun 2.500 lainnya akan bergabung dengan mereka, Menteri Pertahanan Margarita Robles mengatakan kepada radio milik negara RNE.

Pada Senin malam, Menteri Spanyol, Felix Bolanos, dari Partai Sosialis mengatakan, kabinet pada Selasa akan mengumumkan beberapa desa yang paling parah dilanda banjir. Yakni, di wilayah Valencia, Andalusia, Castile La Mancha, dan Catalonia sebagai "wilayah yang sangat terdampak" sehingga mereka berhak atas dana darurat.

Dia menambahkan, pemerintah akan menyetujui pada Selasa paket tindakan bantuan untuk membantu masyarakat mengatasi situasi tersebut tanpa memberikan perincian lebih lanjut.

Kemudian, Kepala Daerah Valencia, Carlos Mazon, mengatakan bahwa wilayahnya akan memberikan masing-masing rumah tangga 6.000 euro (Rp 103 juta) secara terpisah. Ia juga akan menyediakan sedikitnya 200.000 euro (Rp 3,4 miliar) untuk membantu tiap kota menghadapi kebutuhan belanja yang mendesak.

Secara total, Mazon mengatakan wilayahnya akan meminta paket pertolongan pertama senilai sekitar 31,4 miliar euro (540 triliun) dari Pemerintah Pusat Spanyol, termasuk dana untuk membangun kembali infrastruktur utama.

Diketahui, penduduk setempat mengkritik peringatan yang terlambat dari pihak berwenang tentang bahaya dan tanggapan yang dianggap terlambat oleh layanan darurat. Namun Jenderal Javier Marcos, komandan layanan tanggap darurat Angkatan Darat Spanyol, mengatakan bahwa telah memerintahkan 500 tentara untuk dikerahkan dalam waktu 15 menit setelah melihat peringatan banjir, pada Selasa (29/10), yang dapat memasuki daerah yang terkena dampak parah.

"Tingkat kerusakannya sangat besar sehingga mobilitas terbatas. Sangat rumit sehingga membutuhkan dua hal yakni disiplin dan kesabaran," terang dia. (kps/rtr/Tribunnews)

Baca juga: Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Rabu 6 November 2024

Baca juga: Berikut Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 6 November 2024

Baca juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 79 Kurikulum Merdeka

Baca juga: Mentan Amran Sulaiman Ungkap Momen Pecat Pejabat Kementan yang Ketahuan Korupsi