Berita Semarang
Rencana Jangka Panjang Pemkot Semarang: Sediakan Infrastruktur yang Layak Huni dan Berkelanjutan
Pemkot Semarang akan fokus untuk penyediaan infrastuktur dan sarana guna mendukung daya kota yang layak dan memadai
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Semarang mulai bertransformasi menjadi kota metropolitan. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) akan fokus untuk penyediaan infrastuktur dan sarana guna mendukung daya kota yang layak dan memadai sehingga menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali. Hal ini sesuai dengan RPJPD Kota Semarang tahun 2025-2045.
Kabid Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Kota Semarang, Sugeng Hartanto mengatakan, beberapa tantangan yang dihadapi sebagai kota metropolitan yaitu pertumbuhan penduduk.
Pada siang hari, penduduk di kota Semarang bertambah menjadi 2,5 juta, mengingat kota Semarang jadi pusat pertumbuhan dari wilayah hinterland.
"Sehingga Pemkot berupaya bisa memberikan layanan bagi 2,5 juta, tidak hanya penduduk yang ada sebanyak 1,6 juta," paparnya, saat menjadi narasumber acara FGD Coffee Morning Wartawan di Sitroom Gedung Balaikota Semarang, Kamis (7/11/2024).
Menurutnya, tantangan Kota Semarang lainnya juga mengenai pengelolaan sampah dan limbah, dan membangun konektivitas di titik-titik macet seiiring perkembangan kota.
Sehingga, fokus pemkot lima tahun ke depan selain menambah daya dukung dan daya tampung untuk hunian yang memadai. Selain itu, Pemkot juga berupaya memenuhi untuk akses sarana pelayanan pendidikan, dan kesehatan.
"Apalagi, pertumbuhan kota didorong menjadi aktivitas ekonomi sektor jasa dan perdagangan yang akan naik, sedangkan untuk industri yang mulai turun," tambahnya.
Lebih lanjut, Sugeng mengatakan, Pemkot juga tengah menyelesaikan pembangunan normalisasi aliran sungai untuk menangani banjir dan rob, misalnya Kali Plumbon dan Kali Tenggang, guna mengurangi dampak bencana banjir dan rob saat musim hujan terutama di wilayah pesisir Pantai Utara
Pj Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadik yang mewakili Wali Kota Semarang, mengatakan secara umum ada lima pekerjaan rumah tangga Pemkot Semarang selama lima tahun kedepan.
Pertama, masalah pertumbuhan penduduk. Pemkot berupaya menyediakan fasilitas infrastuktur yang lebih memadai.
Selanjutnya, masalah pengendalian dampak lingkungan akibat perubahan iklim, membuat rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, rob dan penurunan muka air tanah, juga perubahan global berdampak sering turunnya hujan ekstrem yang sebabkan banjir. Untuk itu perlu adaptasi dengan memperkuat mitigasi guna menghadapi bencana.
"Selanjutnya, masalah digitalisasi dan transformasi untuk meningkatkan daya saing bagi pasar umkm. Kemudian, masalah peningkatan SDM yang kualitas menjadi fondasi emas di tahun 2045, termasuk penanganan stunting, perbaiki gizi, sekolah gratis, menyiapkan generasi muda di era digitalisasi," sambungnya.
Terakhir, sebut dia, ketahanan pangan dan pemenuhan pelayanan kesehatan, pendidikan, serta urban farming mendukung kesejahteraan masyarakat.
Dia berharap, kegiatan ini sebagai wujud sinergitas antara pewarta dengan Pemkot Semarang untuk menjadi lebih erat lagi. Guna mendukung konsep bergerak bersama menuju kota metropolitan, danberdata saing dan layak dihuni serta nyaman. (eyf)
43 Hektare Tanah Lenyap Ditelan Laut: Kisah Marzuki Bangkitkan Mangrove Dari Ancaman Abrasi |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang: Festival Cheng Ho Diincar Dunia Internasional |
![]() |
---|
Air Mata di Altar: Doa Putih untuk Angeline dan Khristopel |
![]() |
---|
Malam Penuh Doa dan Budaya di Tay Kak Sie, Awali Kirab Ceng Ho Menuju Sam Poo Kong |
![]() |
---|
Semangat Kemanusiaan dalam Semeru Charity Fun Run 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.