Lansia Kudus Tewas di Kamar
Kata Saksi Saat Temukan Lansia Tewas di Kamar Rumah Kudus: Anak Asyik Main HP Sebelah Jasad Ibunya
Bau tak sedap yang dicium warga sejak Minggu (10/11/2024) pagi ternyata bersumber dari jasad SS lansia Kudus yang diperkirakan sudah meninggal 3 hari.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Teka-teki bau menyegat yang dicium warga saat menjalankan kerja bakti pada Minggu (10/11/2024) pagi, akhirnya terungkap.
Warga Dukuh Bagusan, RT 06 RW 02 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus digegerkan dengan bau busuk yang bersumber dari salah satu rumah.
Ternyata, ada jasad lansia pensiunan guru berinisial SS (66) ditemukan bersimbah darah di kamar rumahnya di Dukuh Bagusan tersebut.
Baca juga: Ditemukan 1.986 Kasus TBC Sepanjang 2024 di Kudus, 7 TCM Disebar di 5 Puskesmas dan RSUD
Baca juga: Geger Lansia Kudus Tewas di Kamar Rumah, Diawali Warga Cium Bau Menyengat Saat Kerja Bakti
Kejadian tersebut sempat menggegerkan masyarakat sekitar lantaran jasad SS ditemukan di kamar dan di dalamnya ada anak kandungnya berinisial HG (29).
Jasad SS ditemukan pertama kali oleh putra keduanya YA pada Senin (11/11/2024) sore sekiranya pukul 16.30.
Saat itu, YA bersama anaknya hendak mengirimkan makanan ke ibu dan adiknya yang tinggal bersama.
YA justru mendapati sang adik di kamar bagian depan bersama ibunya yang tergeletak di lantai kamar.
Ketua RT setempat, Abdul Rozak mengatakan, sebelum ditemukan jasad SS, warga sempat mencium bau menyengat di sekitar lokasi ketika melaksanakan kerja bakti pada Minggu (10/11/2024).
Waktu itu, warga sama sekali tidak menaruh curiga apapun atas terciumnya bau menyengat layaknya bangkai.
Rasa penasaran yang sempat timbul di kalangan warga akhirnya terungkap keesokan harinya pada Senin (11/11/2024) sore.
Bau tak sedap yang dicium warga sejak Minggu (10/11/2024) pagi ternyata bersumber dari jasad SS yang diperkirakan sudah meninggal 2 hingga 3 hari.

"Awalnya warga tidak curiga, meskipun sempat itu ada yang mencium bau ketika kerja bakti dekat rumah Bu Sri."
"Tahu-tahu kemarin sore, bau yang dicium adalah jenazah," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/11/2024).
Ihwal ditemukannya jasad SS, lanjut Abdul Rozak, diawali dengan laporan YA.
YA merupakan anak kedua SS yang sudah menikah dan tinggal terpisah dari orangtua.
Tempat tinggal YA tidak jauh dari tempat tinggal orangtua di Desa Loram Wetan.
Pada Senin (11/11/2024) sekira pukul 16.30, YA datang ke rumah ibunya di RT 06 RW 02 untuk mengantarkan makanan.
YA datang bersama anaknya membawa makanan dan masuk ke rumah ibunya menggunakan kunci cadangan.
"Ketika kejadian, gerbang rumah dikunci, pintu rumah juga terkunci."
"Anak kedua Bu Sri bisa masuk menggunakan kunci cadangan."
"Tapi tidak bisa membuka pintu utama rumah karena dikunci dari dalam," tuturnya.
Mendapati semua akses masuk rumah terkunci, YA berupaya memanggil nama adik dan ibunya yang diduga berada di dalam rumah.
Panggilan YA disambut oleh adiknya HG dari dalam kamar yang letaknya di bagian depan dengan keadaan jendela terbuka.
YA sontak kaget ketika mendapati ibunya sudah tergeletak di lantai kamar.
Sedangkan adiknya berada di kasur sembari bermain handphone.
Baca juga: BREAKING NEWS, Lansia Pensiunan Guru di Kudus Tewas Bersimbah Darah di Kamar, Tercium Bau Busuk
Baca juga: Bentuk Desk Percepatan Serapan Anggaran, Upaya Pemkab Kudus Pastikan Proyek Fisik Tepat Waktu
"Anak kedua Bu Sri saat itu langsung menitipkan anaknya ke mertua."
"Kemudian dia laporan ke saya selaku RT, meminta agar dicek kondisi ibunya apakah sudah meninggal atau belum serta melapor ke pihak kepolisian setempat," ujarnya.
Ketika dicek bersama Bhabinkamtibmas Desa Loram Wetan dan tenaga medis, lanjut Abdul Rozak, SS dinyatakan sudah meninggal dengan keadaan bersimbah darah di bagian kepala dengan kondisi terlentang di lantai kamar.
Sedangkan HG terlihat santai seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan ibunya.
Dia tidak mengetahui pasti apakah ada bekas hantaman benda pada kepala atau tubuh korban.
Selanjutnya, jasad SS dibawa ke RSUD Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian.
"Kalau penyebab kematiannya masih didalami pihak polisi."
"Ada yang bilang karena terpeleset dan jatuh, kemudian pembuluh darah pecah."
"Lebih jelasnya menunggu penyelidikan polisi," jelas dia.
Disebut Warga Pendiam dan Tertutup
SS merupakan pendatang asal Cepu, Kabupaten Blora dan sudah lama tinggal di Desa Loram Wetan Kudus hingga memiliki tiga anak.
Anak pertama sudah menikah dan tinggal di Bekasi.
Sedangkan anak kedua, YA juga sudah menikah dan tinggal di Desa Loram Wetan juga tak jauh dari rumah orangtua.
Dalam beberapa waktu terakhir, SS hanya tinggal bersama anak bungsunya HG.
Keduanya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup setelah meninggalnya suami SS beberapa tahun lalu.
"Ada yang bilang HG ini pernah melakukan percobaan bunuh diri saat bekerja di luar kota karena diputus pacarnya."
"Kemudian selamat, namun syaraf di kepala ada yang bermasalah, sehingga masih konsumsi obat setiap harinya," kabarnya.
Jenazah SS dibawa ke Cepu untuk dimakamkan bersama suaminya di tanah kelahiran.
Tempat pemakaman di Cepu dipilih oleh putra pertama SS yang tinggal di Bekasi.
Jenazah langsung dibawa ke Cepu pada Selasa (12/11/2024) pagi setelah dilakukan autopsi.
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin saat dikonfrimasi menyatakan bahwa penemuan jasad lansia 66 tahun di Desa Loram Wetan saat ini masih dalam penyelidikan. (*)
Baca juga: Istighosah Dies Natalis ke-62, Rektor UIN Saizu: Panjatkan Doa Mengetuk Pintu Langit
Baca juga: Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu: Paving Kawasan Kota Lama yang Rusak Sudah Diganti
Baca juga: Berikut Ini Daftar 13 Kapal Penangkap Ikan yang Terbakar di Dermaga Sepucung Pekalongan
Baca juga: KPU Blora Batasi Kehadiran Jumlah Pendukung di Area Debat Publik Kedua, Hanya 40 Orang Tiap Paslon
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.