Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Batang

Batang Raih Peringkat 3 Penanganan Stunting di Jateng, Terima Dana Fiskal Rp5,5 Miliar

Pemerintah Kabupaten Batang terus menunjukkan kinerja positif dalam penanganan stunting.

Penulis: dina indriani | Editor: rival al manaf
Diskominfo Batang
Pj Sekda Batang, Ari  Yudianto saat menerima penghargaan Kabupaten Batang peringkat ketiga penanganan stunting se-Jawa Tengah.   

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang terus menunjukkan kinerja positif dalam penanganan stunting.


Pada tahun 2024, di bawah kepemimpinan Pj Bupati Lani Dwi Rejeki, Batang berhasil meraih peringkat ketiga se-Jawa Tengah.


Sebelumnya, pada tahun 2023, Batang berada di posisi keempat.


"Alhamdulillah, tahun 2024 kita masuk peringkat nomor tiga.


Nomor satu Kota Semarang, nomor dua Kabupaten Pati," tutur Lani.


Lani mengatakan penghargaan ini bukan sekadar angka atau posisi, melainkan pengakuan atas keberhasilan penerapan metode pentahelix yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari TNI, Polri, hingga Kantor Kementerian Agama.


Semua unsur berperan aktif dalam menurunkan angka stunting di Batang.


"Penilaian ini meliputi berbagai indikator, mulai dari administrasi, paparan, hingga wawancara.


Jadi, ada dua tahap penilaian yang sangat ketat. Penghargaan ini adalah pengakuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atas keberhasilan kita bersama dalam mengatasi stunting," jelasnya.


Pj Sekda Batang, Ari Yudianto, menyoroti kompleksitas penilaian angka stunting yang kerap menimbulkan kontroversi. Menurutnya, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) hanya mengambil sampel dari 918 balita, yang dinilai kurang representatif.


“Survei ini hanya 0, sekian persen dari total balita di Batang, jadi kurang representatif," ujar Ari.


Di sisi lain, data yang dihimpun melalui pengukuran mandiri oleh tenaga kesehatan menunjukkan hasil yang lebih akurat.


Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), cakupan pengukuran stunting di Kabupaten Batang telah mencapai 99 persen, dengan total 53.390 balita dari 53.402 yang telah terukur.


Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.159 balita atau sekitar 7,79 persen teridentifikasi mengalami stunting, jauh di bawah target nasional yang mencapai 14 persen.


Dukungan nyata juga datang dari berbagai perusahaan di Kabupaten Batang, terutama dari Konsorsium PLTU PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved