Berita Jawa Tengah
HUT ke-53 Korpri di Jateng Jadi Ajang Kampanye Anti KDRT dan Peduli Petani
HUT ke 53 Korpri di Jawa Tengah juga dijadikan ajang gerakan anti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bertajuk 'Kerasan di Rumah'.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemprov Jateng bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng memperingati HUT ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri).
Perayaan yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang ini dimeriahkan berbagai kegiatan seperti jalan sehat, aksi peduli petani, aneka perlombaan, hingga konser musik.
Sekira 10 ribu peserta mengikuti jalan sehat yang juga menjadi momen untuk mengampanyekan gerakan anti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bertajuk 'Kerasan di Rumah'.
Baca juga: Homestay di Lokasi Wisata dan Balkondes Full Booked Jelang Bank Jateng Borobudur Marathon 2024
Baca juga: Komisi B DPRD Jateng Minta Selisih Data di Gudang Cadangan Pangan Magelang Diperbaiki
Dalam kegiatan tersebut, Sekda Jateng, Sumarno menyatakan dukungannya terhadap gerakan tersebut yang bertujuan menciptakan lingkungan keluarga yang aman dan nyaman.
“Peringatan HUT Korpri kali ini kami kolaborasikan dengan gerakan kembali ke keluarga dan kerasan (betah) di rumah."
"Ini penting untuk mencegah KDRT di Jawa Tengah,” ujarnya, Minggu (17/11/2024).
Di sisi lain, acara aksi peduli petani diwarnai dengan kegiatan tebus murah sayur segar dan cabai kering, serta demo masak menggunakan bahan tersebut.
Sumarno menjelaskan bahwa upaya ini mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), terutama pada komoditas seperti bawang merah dan cabai yang kerap menjadi penyumbang inflasi.
“Kami berharap ASN bisa memberi contoh dengan mulai membiasakan konsumsi cabai kering dan pasta bawang untuk menjaga stabilitas inflasi,” jelasnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung pengendalian inflasi dari hulu hingga hilir.
“Dari hulu, kami meningkatkan kapasitas petani, sedangkan dari hilir, kami membantu pengolahan hasil panen agar tidak cepat membusuk,” ujarnya.
BI juga memberikan alat pengolahan cabai dan bawang merah kepada kelompok tani di daerah sentra produksi seperti Temanggung dan Wonosobo untuk memastikan ketersediaan sepanjang tahun. (*)
Baca juga: Keseruan Mukbang Nasi Goreng, Kampanyekan Pemanfaatan Cabai Kering dan Bawang Merah Pasta
Baca juga: Minimalisir Rob dan Banjir, Pemkot Semarang Tanam 400 Bibit Tanaman di Area Sheet Pile Tambakmulyo
Baca juga: Ingin Pati Jadi Destinasi Sport Tourism, Saiful Arifin Dirikan Safin Arena
Baca juga: Diiringi Tari Adat dan Rebana, Jokowi, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Temui Puluhan Ribu Warga Grobogan
'Muliho Nur Mesakke Aku Wes Tuo' Rintih Ibu di Mranggen Demak Anaknya Nur Aliyah 2 Tahun Tak Pulang |
![]() |
---|
Kesaksian Tecky Dosen Poltekkes Semarang Saat Kerusuhan Nepal: 3 Hari Saya Tertahan di Kamar Hotel |
![]() |
---|
Proses Dramatis Evakuasi Wanita Obesitas di Sragen, Isnani Alami Sesak Napas, Berat Tubuh 300 Kg |
![]() |
---|
Orangtua di Boyolali Gagal Ngirit, Tiba-tiba Anak Minta Tambahan Uang Jajan Gegara MBG Dihentikan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Tecky Dosen Poltekkes Semarang, Sempat Terjebak Kerusuhan Nepal Saat Jalani Misi WHO |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.