Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Palestina

Ribuan Warga Gaza Berlarian saat Zona Pengungsi Massal di Mawasi Dihantam Rudal Israel

Sebuah rudal Israel menghantam tanah di Gaza hingga menimbulkan ledakan besar. Beberapa detik kemudian orang-orang berteriak dan berlarian.

AFP/BASHAR TALEB
Warga Palestina melihat puing-puing tenda yang hancur dan membangun kembali rumah-rumah mereka setelah serangan militer Israel ke kamp al-Mawasi untuk para pengungsi internal (IDP), di dekat kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada 13 Juli 2024, yang menewaskan 71 orang. Al-Mawasi telah dinyatakan sebagai zona aman oleh Israel saat mereka melakukan serangan militer di bagian lain Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. 

TRIBUNJATENG.COM, GAZA - Sebuah rudal Israel menghantam tanah di Gaza hingga menimbulkan ledakan besar.

Beberapa detik kemudian orang-orang berteriak dan berlarian. Mereka berlari untuk mencari tempat perlindungan. Sebab, sebuah rudal menyasar bangunan yang tidak dikenal.

Meski demikian, lokasi sasaran itu berada dekat dengan tenda-tenda di Al Mawasi, zona kemanusiaan yang sama tempat militer Israel memerintahkan orang-orang untuk pergi.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum mengatakan mengapa lokasi ini menjadi sasaran pada Rabu (13/11/2024) pagi.

Mawasi adalah tempat pengungsian massal yang besar, dengan lebih dari satu juta warga Gaza tinggal di tenda-tenda.

Bahkan warga juga sering kali berpindah tempat atau dipaksa untuk evakuasi karena akan adanya serangan dari tentara Israel.

"Kami tidak tahu ke mana kami harus pergi. Tidak ada tempat aman yang tersisa untuk dituju," kata seorang wanita, dikutip dari Sky News pada Jumat (15/11/2024).

"Tidak ada tempat aman jadi kami tidak tahu, kami tidak punya apa-apa. Kami kehilangan semua yang kami miliki," imbuh dia.

Lantaran serangan dari militer Israel terus berlanjut di Gaza, maka jumlah orang di kamp pengungsi terus bertambah.

Namun, meskipun ada perintah IDF untuk bergerak ke selatan, sebanyak 75.000 orang masih berada di utara, beberapa terjebak, dan yang lain tidak dapat atau tidak mau bergerak.

Sedangkan lebih dari seribu warga Gaza telah tewas di daerah itu sejak operasi dimulai pada 5 Oktober 2024, menurut angka-angka dari PBB, banyak dari mereka tewas akibat serangan rudal terhadap bangunan tempat tinggal atau kamp sementara.

IDF hanya memberikan sedikit rincian tentang operasi ini dan terus berdalih bahwa Hamas sedang menyusun kembali pasukannya. Tidak seperti bulan-bulan awal perang, IDF hampir tidak menerbitkan bukti yang mendukung serangan terhadap target Hamas yang diduga di Gaza utara.

Petugas penyelamat dan petugas medis mengatakan bahwa mereka ditolak aksesnya ke banyak bagian utara. Organisasi-organisasi bantuan mengeklaim bahwa mereka secara teratur dicegah untuk mendapatkan akses ke Jabalia, Beit Hanoun dan Beit Lahia, kota-kota di utara.

Genosida

Komite Khusus PBB pada Kamis (14/11/2024) menyatakan bahwa tindakan perang Israel di Gaza sesuai dengan ciri-ciri genosida, menambahkan tekanan baru terhadap Israel atas konflik di wilayah tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved