Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Palestina

MER-C: RS Indonesia di Gaza Tidak Terbakar

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), pada Rabu (23/10) menyampaikan, Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza utara tidak terbakar

GMaps
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. 

TRIBUNJATENG.COM, GAZA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), pada Rabu (23/10) menyampaikan, Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza utara tidak terbakar. Sebelumnya diberitakan, serangan Israel pada Senin (21/10), membuat RS Indonesia terbakar. Bahkan, juga dikabarkan bahwa dua hari sebelumnya ada dua pasien yang meninggal di tengah pengepungan.

Menanggapi hal tersebut, MER-C dalam unggahannya di Instagram menjelaskan, gambar dan informasi yang beredar merupakan kejadian pada Desember 2023. Saat itu, RS Indonesia memang terbakar di lantai tiga dan empat. Kemudian, dalam peristiwa terbaru, Israel terus mengusir masyarakat Palestina di sekolah dekat RS Indonesia dan dilanjutkan dengan pembakaran.

"Informasi evakuasi terbaru adalah, warga yang terusir diminta berkumpul oleh militer penjajah di sekitar RS Indonesia," tulis MER-C di akun Instagram resminya.

"Kondisi RS Indonesia tidak terbakar, namun sempat dikhawatirkan sebaran api mencapai ruang generator yang dekat dengan sekolah," lanjutnya.

Disebutkan pula bahwa saat ini seluruh staf medis dan pasien (sekitar 50 orang warga Palestina) tak memiliki pasokan makanan, air, dan obat-obatan menjelang musim dingin yang segera datang. Pada Selasa (22/10) pagi waktu Gaza, generator RS berhasil dihidupkan dan sedang diusahakan mendapatkan sumber air dari sumur dekat rumah sakit.

Tak hanya RS Indonesia, RS Kamal Adwan di Gaza termasuk rumah sakit yang terdampak serangan Israel. Direktur RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, pada Senin (21/10) menyampaikan, setidaknya dua pasien yang terluka kritis di unit perawatan intensif meninggal karena kurangnya pasokan medis. Di Gaza utara, para penduduk dan petugas medis menyampaikan, pasukan militer Israel mengepung tempat pengungsian termasuk rumah sakit.

“Stok darah di rumah sakit habis. Kami menerapkan metode perawatan prioritas untuk pasien. Beginilah kenyataannya,” kata Abu Safiya dalam pesan video kepada media, sembari menyampaikan bahwa pasukan Israel masih berada di luar RS. (kps/Tribunnews)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved