Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Palestina

Kisah Keajaiban yang Bikin Pilu: Bayi Jiwa Lahir dari Tragedi Rafah, Simbol Kehidupan yang Baru

Seorang bayi perempuan lahir dari rahim seorang wanita Palestina yang telah tiada karena serangan bom yang merenggut nyawa ibu, ayah, dan kakaknya

khaberni
Bayi lahir dari proses cesar. Di Rafah, seorang bayi perempuan lahir dari situasi langka di mana ibunya sudah meninggal karena dibom Israel. Bayi perempuan itu diberi nama Jiwa oleh sang kakak yang juga meninggal bersama ayah dan ibunya karena serangan Israel. 

TRIBUNJATENG.COM, RAFAH -- Di tengah gempuran kekerasan penjajah Israel yang memilukan, terbitlah sebuah cahaya kecil harapan.

Seorang bayi perempuan lahir dari rahim seorang wanita Palestina yang telah tiada karena serangan bom yang merenggut nyawa ibu, ayah, dan kakaknya dalam serangan udara Israel.

Sebuah kisah keajaiban di tengah kegelapan tragedi yang melanda Kota Rafah, Palestina.

Kejadian langka ini terjadi saat pemboman intensif oleh tentara Israel (IDF) melanda, Minggu (20/4/2024).

Bayi perempuan ini diberi nama Jiwa oleh kakaknya yang juga menjadi korban dalam serangan yang menghancurkan keluarga mereka.

Bayi mungil ini lahir melalui operasi caesar darurat dengan berat badan 1,4 kilogram.

Meskipun lahir dalam kondisi yang sulit, keberuntungan menyertai dirinya karena kondisinya stabil dan berangsur membaik.

Dr. Muhammad Salama, dokter yang merawat bayi tersebut, mengungkapkan bahwa ibu sang bayi, Sabreen Al-Sakani, sedang dalam kehamilan minggu ke-30 ketika bom-bom Israel menghantam tubuhnya.

Sebuah tragedi yang tak terelakkan namun memunculkan keajaiban kehidupan baru.

Dalam laporan yang disampaikan, bayi tersebut diberi perlakuan istimewa dengan pita perekat yang ditempelkan di dadanya, bertuliskan "Anak Syahid Sabreen Al-Sakani."

Sebuah penghormatan kepada ibu yang telah menjadi pahlawan dalam tragedi ini.

Anak kecil lainnya dari keluarga Al-Sakani juga menjadi korban dalam serangan tersebut. Namun, adik perempuan bayi ini, Malak, sebelum meninggal, berkeinginan untuk memberi nama adiknya dengan nama "Jiwa" (roh) sebagai simbol kehidupan yang baru.

"Dia telah menjadi bidadari, dan gadis itu juga bidadari. Dia bahagia karena adiknya datang ke dunia ini," ungkap Dr. Salama.

Bayi mungil ini akan dirawat di rumah sakit selama 3 hingga 4 minggu ke depan.

Namun, kehadirannya telah menjadi sumber kekuatan dan harapan bagi banyak orang di tengah-tengah kehancuran dan penderitaan yang melanda Palestina. Dalam bayi ini, terpatri harapan akan masa depan yang lebih baik dan perdamaian yang abadi bagi negeri mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved