Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hasil Pilkada Jateng 2024

Hasil Hitung Cepat Litbang Kompas di Pilkada Jateng 2024, Luthfi-Taj Yasin Unggul 59,44 Persen Suara

Hasil hitung cepat atau Quick Count Litbang Kompas menyebutkan keunggulan Luthfi-Taj Yasin dari Andika-Hendi

Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng
Tim survei Litbang Kompas memaparkan hasil hitung cepat atau Quick Count di Kantor Tribun Jateng, Rabu (27/11/2024). 

TRIBUNJATENG.COM- Hasil hitung cepat atau Quick Count Litbang Kompas dengan data masuk sebesar 88 persen menyebutkan keunggulan sementara paslon nomor urut 2 di Pilkada Jawa Tengah.

Suara yang diraih Luthfi-Taj Yasin sebesar 59,44 persen. Sedang Andika-Hendi 40,5 persen.

Atmo, selaku tim survei Litbang Kompas mengatakan saat ini mengadakan hitung cepat di 4 provinsi di Pilkada 2024 yakni di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Untuk Jawa Tengah, Atmo mengatakan mengambil 400 sempel di TPS seluruh Jawa Tengah

"Jadi 28 juta di Jawa Tengah, kita lihat ada berapa TPS lalu kita tarik sampel. lalu kita datangi satu orang satu TPS, lalu ada 70 koordinator lapangan dan mereka melaporkan sampling. Kita mengadakan 2 kali yakni quick count dan exit pol," ujarnya di Kantor Tribun Jateng, Rabu (27/11/2024).

"Di Pilada Jateng hitung cepat baru kita buka jam 15.00 WIB, dan nanti jam 16.00 WIB sudah bisa kita lihat hasilnya karena sudah dianggap stabil," imbuhnya.

Baca juga: Luthfi-Yasin Unggul di Pilgub Jateng, Analis Sebut Enam Faktor Penentu Kemenangan

Baca juga: Hasil Quick Count, Data Masuk 96 Persen Pilgub Jateng: Luthfi-Taj Yasin Ungguli Andika-Hendi

Atmo menuturkan kesulitan dalam survei ini yakni para reviewer kami terhalang komunikasi internal sementara kendal eksternal yakni kendala di TPS-nya terkadang sulit untuk dimintai data

Melihat situasi Pilkada di Jawa Tengah tahun 2024 ini, Dosen Hukum Tata Negara Universitas Semarang, Junaidi menyebutkan saat ini masih ada atmosfer situasi Pilpres 2024 lalu.

"Pilkada ini ada korelasinya dengan Pilpres 2024. Dalam pemilu 2024 ini masih menyisakan persaingan hingga Pilkada. Kita lihat dari partai yang melakukan koalisi. Kita juga harus melihat konsep elektoral yakni massa fanatik, massa cenderung tidak suka lawan politik dan massa mengambang yang belum menentukan pilihan,"

"Maka kalau kita lihat hasil survei litabng Kompas yang hasilnya beda dengan hasil quick count, maka hal itu dipengaruhi oleh massa yang mengambang yang saat survei belum menentukan pilihan," ujar Junaidi.

Sementara pemerhati demokrasi, Khafid Sirotudin melihat pemilih saat ini sangat cerdas dalam menentukan pilihan.

"Saya melihat masyarakat makin cerdas. Di Pilkada Jateng dan Pilwalkot Semarang ini pertarungan head to head juga. hari ini masyarakat milenial tidak memiliki beban sejarah sehingga menentukan pilihan sangat logis," ujar khafid.

Soal peta politik di Jawa Tengah, Junaidi menanggapi adanya asas yang harusnya diluruskan dalam Pilkada Gubernur.

Menurutnya, Pilkada seharusnya dilakukan di Kabupaten dan Kota saja, sementara di tingkat Gubernur sebaiknya ditunjuk langsung oleh Presiden.

"Secara akademis saya melihat ada prespektif keliru dalam partai politik kita. Dalam asas pemilihan gubernur adalah asas dekosentrasi yakni pemerintah provinsi merupakan tangan panjang pemerintahan pusat. Sehingga pesta demokrasi cukup di kabupaten kota saja, provinsi itu tugas pembantuan,"

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved