Pelajar Semarang Tewas Ditembak
PENGAKUAN Pelajar Korban Luka Tembak Polisi di Semarang : Saya Puter Balik Ada Orang Nodong Pistol
Siswa inisial AD (17) teman korban mengikuti proses pra-rekonstruksi kasus penembakan ini di dekat Perumahan Paramount Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Menurut informasi, AD diperiksa polisi tanpa pendampingan hukum.
"Tentu ada tahapan itu, Inikan anak berhadapan dengan hukum. Nanti kita memberikan fasilitas pendampingan baik orangtua maupun pengacara," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto.
Artanto mengatakan, pra-rekontruksi ini untuk memastikan lokasi dan peristiwa terjadi di lapangan.
Tujuannya, untuk memperkaya pemahaman penyidik terhadap peristiwa tersebut.
"Ini kejadian di lapangan betul-betul fakta tidak ada yang ditutupi, transparan," klaimnya.
Kecam Penembakan
Pakar Kriminologi Undip Budi Wicaksono kecam penembakan terhadap siswa itu yang dilakukan oleh oknum polisi. Budi mengatakan tindakan tegas yang dilakukan polisi seharusnya terukur.
Polisi seharusnya melepaskan tembakan peringatan terlebih dahulu ke arah atas. Dia tidak membenarkan polisi menembak pelaku kejahatan ke arah pinggul.
"Harus tembak atas dulu. Kemudian tembak tanah. Jika pelaku masih menyerang bisa tembak kaki," tuturnya kepada tribunjateng.com, Senin (25/4/2024).
Menurut Budi, tembakan peringatan dalam rangka pembelaan diri jika terjadi penyerangan dan membahayakan petugas.
Namun demikian tidak semua penyerangan yang dilakukan pelaku bisa diambil tindakan tegas.
"Ukuran penyerangan seperti. Misalnya saya mendekati polisi tanpa bawa senjata, polisi tidak perlu takut melakukan tindakan tegas dengan penembakan. Maksud saya jika kejadiannya membahayakan nyawa baru diambil tindakan tegas," jelasnya.
Budi tidak membenarkan tindakan tegas terhadap anak di bawah umur dengan menembak. Kecuali anak itu mengancam membunuh siapapun berhak melakukan mengantisipasi.
"Tapi apa anak itu niat mau membunuh. Apa dia membawa celurit, membawa pistol, bawa bendo," tuturnya.
Ia mengatakan polisi yang melakukan penembakan itu seharusnya ditindak. Polisi itu dikenakan sanksi etik. Polisi itu juga harus dijerat pasal 338 KUHP.
Terus Melawan, Robig Pembunuh Pelajar Semarang Tak Terima Divonis 15 Tahun Penjara, Ajukan Banding |
![]() |
---|
Dua Nasib Berbeda, Robig Resmi Dipecat dari Polri Sedangkan Kombes Irwan Duduk Tenang di Lemdiklat |
![]() |
---|
Kenapa Polda Jateng Ngotot Belum Pecat Robig Pembunuh Pelajar? Nafasku Masih Setengah Lega |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Bakal Ajukan Banding Vonis 15 Tahun untuk Robig Pembunuh Pelajar Semarang |
![]() |
---|
Air Mata Andy Pecah Selepas Robig Divonis 15 Tahun Penjara: Sesuai Harapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.