Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak

Ada Potensi Dugaan Pelanggaran HAM di Kasus Pelajar Ditembak Polisi, Komnas HAM Obok-obok Semarang

Komnas HAM memeriksa lokasi kejadian tiga pelajar SMKN 4 Semarang ditembak polisi di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memeriksa lokasi kejadian tiga pelajar SMKN 4 Semarang ditembak polisi di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (29/11/2024) petang.

Komnas HAM memeriksa lokasi tersebut untuk merekonstruksi keterangan para saksi sebagai bahan penyelidikan terkait dugaan adanya potensi pelanggaran HAM.

"Kami harus melihat bukti dan fakta. Untuk itu, kami tinjauan lapangan sekaligus meminta keterangan dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang serta masyarakat sekitar di lokasi penembakan," kata Koordinator Sub Penegakan HAM pemantauan dan penyelidikan, Uli Parulian Sihombing ketika dikonfirmasi dugaan pelanggaran HAM atas kasus tersebut.

Baca juga: Lengkapi Alat Bukti, Polda Jateng Lakukan Ekshumasi Makam Siswa Ditembak Polisi

Kepolisian  sebelumnya kompak mengklaim memiliki video penembakan Aipda Robig Zaenudin (38) anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang kepada tiga pelajar Semarang meliputi GRO (17) alias Gamma, AD  (17) dan SA (16).

GRO meninggal dunia akibat ditembak satu kali di bagian pinggul. 

Satu tembakan lainnya menyasar dua teman GRO yakni AD  (17) dan SA (16) yang mengalami luka tembak di tangan dan dada. Mereka berdua selamat.

Uli mengaku, kepolisian tidak memperlihatkan video tersebut kepadanya.

Namun, lembaganya bakal menelusuri informasi tersebut dengan mekanisme tersendiri untuk mendapatkan alat bukti sesuai SOP yang ada di Komnas HAM.

"(tidak dilihatkan) karena itu untuk kebutuhan kepolisian jadi kami tidak bisa mengomentari itu," ungkapnya.

Dia menuturkan, selama dua hari di Semarang telah meminta keterangan sebanyak 14 saksi.

Terutama para saksi  di sekitar lokasi yang disebut sebagai lokasi penembakan yakni di Jalan Candi Penataran Raya.

"Tinjauan ke lapangan untuk memastikan temuan-temuan kami. Dan memastikan fakta-faktanya yang ada," bebernya.
Pihaknya belum memastikan akan berapa lama di Semarang. Belum lagi, timnya juga akan mendatangi rumah mendiang GRO di Sragen.
"Kami berada di Semarang untuk mendatangi para keluarga korban, saksi kunci dan para saksi lainnya yang bersedia memberikan keterangan," katanya.

Selepas mendapatkan keterangan tersebut, Uli akan melakukan analisis antara versi saksi lapangan dengan kepolisian. "Kami terus mendalami karena harus pula meminta keterangan saksi lainnya," ujarnya.

Baca juga: Siang Ini Polda Jateng Bongkar Makam GRO Pelajar SMK 4 Semarang yang Tewas Ditembak Polisi

Uli mengatakan, Komnas HAM telah meminta kepada polisi supaya adanya penegakan hukum yang transparan dalam kasus ini.

Selanjutnya memastikan perlindungan saksi-saksi dan korban dengan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Penanganan kasus tawuran sudah seharusnya menggunakan tindakan humanis (bukan ditembak)," ungkapnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved