Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

Perjuangan Supriyanti Sulap Nasi Jagung Jadi Makanan Berkelas yang Mendunia

Nasi jagung menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Choirul Muzaki
Pekerja menyortir bahan nasi jagung (loyang) sebelum dilakukan pengemasan di rumah produksi Gubug Eva Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, Sabtu (30/11/2024) 

Pangan lokal itu memiliki tinggi serat, rendah kalori, serta Indeks glikemik rendah sehingga bagus untuk penderita diabetes maupun diet. 

Supriyanti mengklaim misinya bukan bisnis semata. Ia tak ingin pangan lokal yang kaya gizi ini punah tinggal nama. 

Sembari jualan, Supriyanti ingin mengenalkan produk pangan lokal ke konsumen, khususnya generasi muda. 

Wajar Supriyanti diganjar penghargaan tingkat nasional baru-baru ini. Ia berhasil memenangkan UKM Pangan Award 2024 pada Kategori Khusus yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan, Oktober 2024 lalu. 

Gubug Eva adalah satu dari puluhan ribu UMKM yang menopang perekonomian warga Banjarnegara. Terlebih di Kota Dawet Ayu ini tidak banyak industri besar atau skala perusahaan. 

Ketangguhan UMKM dalam teruji saat Pandemi Covid 19 lalu. Banyak UMKM yang mampu bertahan di tengah guncangan ekonomi karena pandemi. 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banjarnegara Adi Cahyono menyampaikan, data terakhir pihaknya menunjukkan, terdapat sekitar 40 ribu UMKM di Kabupaten Banjarnegara.

Adi mengakui keterbatasan modal menjadi salah satu kendala bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. 

Pemerintah sudah bekerjasama dengan lembaga keuangan semisal Bank untuk mempermudah akses permodalan bagi UMKM. Baik dengan agunan atau tanpa agunan dengan bunga terendah. 

Misalnya melalui skema program pembiayaan KUR. 

"Kita juga kerjasama dengan perusahaan melalui CSR untuk pengembangan UMKM, " katanya 

Namun modal saja tak cukup bagi pelaku UMKM untuk bisa memajukan usahanya. Peningkatan kapasitas atau SDM juga mutlak dibutuhkan. 

Karena itu, pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap para pelaku UMKM agar bisa berkembang dan ikut berkontribusi terhadap pembangunan. 

Di antaranya melalui pelatihan atau peningkatan kapasitas pelaku UMKM untuk menunjang kegiatan usahanya. 

"Kita adakan pelatihan-pelatihan untuk UMKM," katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved