Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kendal

Disdikbud Soroti Kasus Perundungan di Kendal Masih Terjadi: Mendidik Bukan Tanggung Jawab Guru Saja

Kasus perundungan dan pembulian antar pelajar di Kendal, menjadi PR yang hingga kini belum sepenuhnya terselesaikan.

Tribun Jateng/ Agus Salim
Capt. Foto/ Agus Salim Kepala Disdikbud Kendal, Ferinando Rad Bonay   

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kasus perundungan dan pembulian antar pelajar di Kendal, menjadi PR yang hingga kini belum sepenuhnya terselesaikan.


Meskipun sejumlah langkah antisipatif terus digalakkan, belum membuat jera para siswa.


Teranyar, siswa SMKN 5 Kendal dikeroyok oleh sejumlah siswa lain di wilayah Sukomangli Kecamatan Patean.


Kejadian itu terjadi pada Rabu (20/11/2024), namun baru viral belakangan ini.


Dalam video yang beredar di media sosial, korban awalnya dipukul oleh satu orang. Kemudian, teman yang merekam aksi itu kemudian saling bersorak.


Tak puas, teman-temannya lalu ikut memukuli korban hingga terjatuh.


Saat ini orang tua korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Kendal. Polres Kendal juga tengah berkoordinasi dengan pihak sekolah, sebelum melakukan pemanggilan kepada terduga pelaku.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa siswa tersebut.


Ia mengatakan, hal ini merupakan bentuk kegagalan sekolah maupun orang tua dalam membina anak sebagai pelajar yang berkarakter Pancasila.


"Tujuan pembelajaran ialah terciptanya profil pelajar Pancasila, artinya pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga memiliki karakter yang baik, taat beragama dan toleransi. Nah ini berarti ini kan belum tercapai," katanya, Minggu (1/12/2024).


Ia menerangkan, faktor pemicu pembulian maupun perundungan muncul karena kelalaian guru dan juga orang tua.


Feri pun menyayangkan banyaknya orang tua yang justru lepas tangan setelah anaknya dititipkan ke sekolah.


Padahal, peran sekolah dan orang tua memiliki kapasitas penting dalam menjaga pergaulan siswa.


"Banyak orang tua yang menilai bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab sekolah. Tapi mereka lupa bahwa anak itu banyak menghabiskan aktivitas di rumah,"


"Misalnya saja, di sekolah siswa dilarang merokok, tapi kadang begitu keluar sekolah dia merokok karena pengaruh lingkungan."tegasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved