Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak

"Sudah Meninggal Masih Difitnah" Kisah Pilu Ayah Gamma saat Tahu Anaknya Tewas Ditembak Polisi

Ayah dari pelajar tewas ditembak polisi di Kota Semarang membagikan kisah pilunya pasca kejadian.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Ayah Kandung Gamma Andi Prabowo saat diwawancarai  Tribun di Gajahmungkur 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ayah dari pelajar tewas ditembak polisi di Kota Semarang membagikan kisah pilunya pasca kejadian.

Andi Prabowo (44) adalah ayah dari Gamma atau GRO (17) yang tewas ditembak polisi Aipda Robig.

Satu hal yang membuat ia masih sakit hati adalah ketidak jujuran aparat.

Awal ia mengetahui Gamma tewas di rumah sakit ia diberi tahu jika anaknya jadi korban tawuran.

Baca juga: Fakta Baru Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang, Kabidpropam: Tak Terkait Pembubaran Tawuran

Baca juga: Wartawan Gempal Cawe-cawe Kasus Pelajar Ditembak Polisi, AJI Semarang : Coreng Wajah Jurnalisme

Sederet prestasi siswa SMK bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (16) yang tewas ditembak mati polisi terungkap. Korban pernah harumkan nama sekolah tapi kini dituduh anggota gangster.
Sederet prestasi siswa SMK bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (16) yang tewas ditembak mati polisi terungkap. Korban pernah harumkan nama sekolah tapi kini dituduh anggota gangster. (kolase Twitter)

Namun, kini terungkap bahwa Gamma tewas karena peluru dari polisi.

Padahal Andi mengaku sempat kebingungan mencari anaknya pada malam penembakan. 

Dia mencari anaknya karena tak kunjung pulang pada Minggu (24/11/2024) tengah malam.

Dia mencari dari tengah malam sampai pagi hari tetapi anaknya tidak kunjung ditemukan. 

"Saya cari Gamma sendirian sambil waswas takut terjadi sesuatu terhadap Gamma," katanya saat diwawancarai  Tribun di Gajahmungkur, Kota Semarang, Selasa (3/11/2024).

Menurutnya, Gamma berpamitan ke keluarga hendak latihan silat di lingkungan kampus Widya Husada, Krapyak, Semarang Barat, Sabtu (23/11/2024). 

Namun, pada pukul 22.00, Gamma tak kunjung pulang sehingga nenek dan kakaknya terus menelpon tetapi tak kunjung direspon. 

Andi lantas mencari Gamma ke tempat latihan tetapi sudah sepi. Dia juga sempat ke rumah SA sahabat dari Gamma tetapi tidak ketemu.

Ayah korban lalu menelusuri sejumlah ruas jalan di Jrakah, Krapyak, Hanoman, dan jalur arah pulang tetapi tak menemukan jejak Gamma.

"Saya cari sambil telpon sampai puluhan kali. Handphone aktif tapi tidak diangkat," bebernya.

Dia pun syok ketika mendengar kabar bahwa Gamma sudah meninggal dunia di rumah sakit. 

Kabar pertama kali yang keluarga peroleh adalah Gamma meninggal dunia karena tawuran bukan ditembak polisi. "Saya sangat sakit hati dan terpukul. Anak sudah meninggal dunia malah difitnah," ungkapnya.

Gamma yang disebut sebagai pelaku tawuran dan anggota gangster dibantah oleh Andi. Dia menyebut, sangat memahami kepribadian Gamma. 

"Saya tidak percaya disebut pelaku gangster. Saya tahu kepribadian  anak saya," ujarnya.

Buruh sopir forklift di Pelabuhan Tanjung Emas ini berharap, kasus pembunuhan anaknya dibuka secara terang benderang. "Kasus ini jangan ditutupi jangan direkayasa," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, anggota Satresnakorba Polda Jateng Aipda Robig menembak sampai tewas pelajar SMK N 4 Semarang GRO (17).

Dua korban lainnya yakni AD  (17) dan SA (16) alami luka tembak di tangan dan dada. Mereka berdua selamat. Peristiwa ini terjadi di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19 WIB. (Iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved