Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Demak Siaga Darurat Bencana! Berlaku 121 Hari Hingga 31 Maret 2025

Kabupaten Demak telah menetapkan siaga darurat bencana selama 121 hari yakni mulai 1 Desember 2024 hingga 31 Maret 2025. 

Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/NUR ZAIDI
Kasni (69) lansia di Desa Batu, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, duduk membelakangi rumahnya yang terendam banjir, Kamis (12/12/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Pemkab Demak telah menerapkan siaga darurat bencana pada bulan ini.

Secara resmi, siaga darurat bencana di Kabupaten Demak berlaku hingga 31 Maret 2025 dan bisa diperpanjang apabila dibutuhkan.

Adapun kategori bencana yang dimaksud di antaranya adalah banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.

Baca juga: Detik-detik 3 Pelajar Demak Ditemukan Linglung Tanpa Baju di Hutan Jepara, Akui Konsumsi Kecubung

Baca juga: Diduga Mengkonsumsi Kecubung, Pelajar Asal Demak Tersesat di Hutan Wisata Desa Somosari Jepara

Kabupaten Demak menetapkan siaga darurat bencana selama 121 hari yakni mulai 1 Desember 2024 hingga 31 Maret 2025. 

Masa tersebut bisa diperpanjang apabila dibutuhkan.

Hal itu tertera dalam SK Bupati Demak Nomor 360.2/826 Tahun 2024 yang ditandatangani Bupati Demak Eisti'anah.

Sekda Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto menyatakan bahwa untuk menghadapi cuaca ekstrem, pihaknya sudah melakukan apel bersama BPBD, PMI, dan stakeholder terkait.

"Pemkab bersama Polres juga sudah melakukan apel siap siaga bencana, sudah siap mengantisipasi itu," ujar Akhmad Sugiharto seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (15/12/2024).

Selain itu, lanjut dia, untuk mengantisipasi banjir, pihaknya juga melakukan bersih sungai bersama.

Baca juga: Progres Tol Semarang-Demak Capai 20 Persen, Target Selesai 2027

Baca juga: Kisah 3 Pelajar Demak Ditemukan Linglung Setelah Hilang di Hutan Wisata Batealit, Ini Pengakuannya

"Dinas teknis bersama masyarakat sudah berupaya membersihkan eceng gondok dan lainnya di beberapa alur sungai," katanya. 

Dia juga mengimbau masyarakat untuk menebang pohon besar sekitar rumah di daerah rawan angin puting beliung.

"Dinas teknis bersama masyarakat sudah berupaya membersihkan eceng gondok dan lainnya di beberapa alur sungai," paparnya.

Sementara itu, untuk masyarakat yang tinggal di pesisir, diminta untuk menjaga kesehatan dan waspada terhadap potensi banjir rob yang terjadi beberapa hari terakhir.

"Untuk tinggal di pesisir, karena memang menurut BMKG juga tinggi, tolong jaga kesehatan dan keselamatan."

"Kemudian saat mungkin mendung atau apa, kami harapkan untuk masuk ke rumah, tutup pintu semua, jangan sampai ada yang terbuka, ini angin masuk potensi merobohkan," kata Akhmad Sugiharto(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved