Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Area Sensitifnya Disodok Sapu, Siswi SD di Rembang Trauma, Ini Kronologi Versi Kepala Sekolah

Terkait seorang anak yang menyodok kemaluan korban dengan kayu, Arief membenarkan adanya kejadian tersebut

Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/Rezanda Akbar
Pihak Sekolah Saat Memenuhi Panggilan dari Polres Rembang 

TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Polres Rembang memanggil pihak sekolah di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, terkait kasus dugaan terjadinya perundungan dan pencabulan terhadap murid kelas 6.

Kepala SD negeri tersebut, Arief Rahardi, memenuhi panggilan Polres Rembang, Rabu (18/12/2024) kemarin.

Arief mengatakan, pihaknya memenuhi undangan dari Polres Rembang terkait dugaan tersebut.

"Atas undangan dari Reskrim (Polres Rembang--Red), terkait laporan dari para orang tua murid," kata Arief kepada Tribun Jateng.

Baca juga: Dampak Perpustakaan Kampus Jadi Lokasi Percetakan Uang Palsu, Warga Takut Terima Pecahan Rp 100 Ribu

Arief mengatakan, peristiwa dugaan perundungan dan pencabulan itu terjadi pada jam istirahat.

Pada saat kejadian, para guru tengah berkumpul di perpustakaan untuk mengikuti sosialisasi e-rapor sehingga kejadian tersebut tidak termonitor seratus persen oleh para guru.

Arief mengatakan, lokasi kelas tempat kejadian tak jauh dari perpustakaan, hanya berbatasan dengan kamar mandi.

Saat itu, kata dia, para guru sempat mendengar adanya kegaduhan di dalam kelas sehingga satu guru mendatang lokasi dan memulangkan murid.

Ketika memulangkan murid, kata Arief, para guru tidak melihat korban.

Saat dicari oleh guru, korban ditemukan di kamar mandi dan sedang menangis. 

Namun korban tidak bercerita tentang apa yang sudah dialaminya.

"Kemudian (korban) dipulangkan dan guru tidak tahu adanya kasus tersebut," sambungnya.

Terkait adanya tindakan pencabulan, Arief menyangkal adanya hal tersebut.

Dia menjelaskan berdasarkan keterangan dari terduga pelaku atau anak berurusan dengan hukum (ABH), keempat anak hanya meminta kunci sekat antara kelas 6 dan kelas 5 yang disimpan dalam kantong rok korban.

"Oleh karena kunci di dalam saku korban dan kuncinya di area sini (paha kanan dan kiri--Red) sehingga yang dioyok (direbut) di situ," jelas Arief.

Guyonan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved