Dampak Perpustakaan Kampus Jadi Lokasi Percetakan Uang Palsu, Warga Takut Terima Pecahan Rp 100 Ribu
Di lokasi ini, ditemukan barang bukti berupa mesin cetak canggih yang diduga digunakan untuk memproduksi uang palsu
TRIBUNJATENG.COM, MAKASSAR - Peredaran uang palsu senilai ratusan juta rupiah yang diproduksi di dalam kampus salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, terus diusut oleh jajaran kepolisian setempat.
Hingga kini, Polres Gowa telah menyita uang palsu siap edar dan mengamankan 15 tersangka yang diduga terlibat dalam jaringan pengedar uang palsu yang beroperasi lintas provinsi.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena lokasi produksinya yang berada di lingkungan kampus.
Kasus ini terungkap pada awal Desember 2024 ketika polisi menangkap salah satu tersangka di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Baca juga: Modus Doktor Andi Ibrahim, Pakai Perpustakaan UIN Makassar Jadi Pabrik Uang Palsu Rp 2 Miliar
Penangkapan tersebut berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya peredaran uang palsu di wilayah tersebut.
Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp 500.000.
Gerebek Perpustakaan
Dari penangkapan itu, pengembangan dilakukan hingga menggerebek gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar di Jalan Yasin Limpo, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa.
Di lokasi ini, ditemukan barang bukti berupa mesin cetak canggih yang diduga digunakan untuk memproduksi uang palsu.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menyebutkan bahwa uang palsu yang diproduksi merupakan pecahan Rp100.000 dengan desain emisi terbaru yang sulit terdeteksi oleh alat pemeriksa uang palsu, termasuk alat X-ray.
"Kasus ini mulai kami selidiki sejak awal Desember 2024. Dari penangkapan awal, kami berhasil mengembangkan kasus hingga menemukan uang palsu senilai Rp 446.700 juta yang siap edar," jelas Reonald, Senin (16/12/2024).
Sulit Dibedakan
Barang bukti lainnya termasuk tinta khusus dan kertas berstandar tinggi yang menyerupai uang asli.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa jaringan ini beroperasi lintas provinsi.
Hingga kini, polisi telah menangkap tersangka dari berbagai daerah, termasuk lima tersangka di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dan beberapa lainnya dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
"Saat ini, beberapa tersangka sedang dalam perjalanan menuju Polres Gowa untuk penyelidikan lebih lanjut," tambah Reonald. Polisi juga bekerja sama dengan beberapa bank pemerintah dan swasta untuk memverifikasi keaslian uang yang beredar di masyarakat.
Keterlibatan Kampus
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengakui bahwa kepala perpustakaan dan salah satu stafnya telah ditangkap terkait dugaan keterlibatan dalam kasus ini.
UIN Saizu Gelar Ekspose Indeks Kinerja Dosen 2025, Rektor: Cermin Kualitas dan Produktivitas |
![]() |
---|
Unik dan Inspiratif, PBAK Fakultas Dakwah UIN Saizu Usung Tema Cakrawala |
![]() |
---|
Komnas HAM Sosialisasikan Program Kemah Generasi di UIN Saizu Purwokerto |
![]() |
---|
SPI UIN Saizu Gelar Workshop Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan BLU |
![]() |
---|
UiTM Perlis Sambangi UIN Walisongo Semarang, Diskusikan Student Exchange hingga Riset Bersama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.