Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Negara yang Putuskan Blokir TikTok Bertambah, Terbaru Albania karena 1 Alasan

Bertambah lagi daftar negara yang memutuskan akan memblokir TikTok. Terbaru Albania, suatu negara yang terletak di wilayah Eropa Tenggara

Editor: muslimah
YOUTUBE
Not Angka Ilustrasi Tiktok 

TRIBUNJATENG.COM - Bertambah lagi daftar negara yang memutuskan akan memblokir TikTok.

Terbaru Albania, suatu negara yang terletak di wilayah Eropa Tenggara.

Albania berencana untuk memblokir TikTok selama satu tahun, dimulai pada 2025. 

Baca juga: Warga Solo Ngadu ke DPR Istri Dirudapaksa 2017 tapi Kasus Mandek, Polisi Sebut Sudah Ditindaklanjuti

Baca juga: Dulu Jadi Duta Petani Milenial, Kondisi Terkini Sawah Lesti Kejora Viral

Hal ini disampaikan Perdana Menteri Albania, Edi Rama pada Sabtu (21/12/2024). 

Menurut Rama, TikTok dianggap memiliki pengaruh buruk untuk para anak-anak dan remaja di negaranya.  

Rama sendiri menyampaikan pernyataan tersebut setelah melakukan pertemuan dengan 1.300 perwakilan guru dan orangtua, menyusul insiden pertengkaran yang menewaskan remaja 14 tahun di sebuah sekolah di ibu kota Albania, Tirana belum lama ini.

Pertengkaran tersebut disebabkan oleh berbagai konten dan argumen antar-pelajar di media sosial.

Selain itu, ada beberapa video di TikTok yang kabarnya mendukung aksi pertikaian antar-pelajar ini.

"Selama setahun penuh mulai tahun depan (2025), TikTok akan diblokir di Albania dan tidak ada warga yang bisa mengaksesnya di sini," kata Rama, dikutip KompasTekno dari Reuters, Senin (23/12/2024).  

Ia tak mengungkap secara detail kapan blokir terhadap TikTok tersebut akan berlangsung.

Namun, ia memastikan bahwa pada saat yang sama, pemerintah Albania akan membuat suatu program yang memudahkan para orangtua untuk memantau anak-anaknya beraktifitas di dunia maya.

Mendengar adanya rencana blokir di Albania, pihak TikTok pun angkat bicara.

Mereka meminta pemerintah negara tersebut memberikan detail dan kejelasan soal pemblokiran TikTok, terutama hal-hal yang berkaitan dengan korban.  

"Kami tidak menemukan bukti bahwa pelaku atau korban memiliki akun TikTok, dan beberapa laporan sebenarnya telah mengonfirmasi bahwa video yang mengarah ke insiden ini diunggah di platform lain, bukan TikTok," ujar juru bicara TikTok.

Negara-negara yang blokir TikTok

Selain Albania, beberapa negara juga belakangan sudah memblokir TikTok.

Beberapa di antaranya seperti India, Iran, Nepal, Afghanistan, dan Somalia.

TikTok juga terancam diblokir di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025 mendatang.

Hal ini akan berlaku apabila induk media sosial tersebut, ByteDance tak menjual (divestasi) bisnis TikTok ke perusahaan asal AS.  

Adapun desakan divestasi TikTok ini mencuat lantaran pemerintah AS khawatir akan data-data warga AS yang disetor ke ByteDance yang sejatinya berasal dari China.

Sehingga, hal ini menjadi suatu isu keamanan nasional bagi AS.  Di samping memblokir, beberapa negara juga melakukan pembatasan (restriction) terhadap pemakaian media sosial untuk anak-anak dan remaja.

Beberapa negara yang mengimplementasikan ini adalah Perancis, Jerman, dan Belgium, dan ini berlaku pada pengguna berumur di bawah 15 tahun.

Sementara itu, Australia juga berencana untuk melarang pemakaian media sosial untuk pengguna di bawah 16 tahun di masa depan.

Inggris juga kabarnya memiliki rencana serupa dengan Australia.

Namun, mereka ingin melihat bukti-bukti terlebih dahulu apakah media sosial memang benar memiliki pengaruh buruk bagi anak-anak dan remaja atau tidak. ( Kompas.com )

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved