Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ulah Oknum Polisi Indonesia Viral hingga ke Malaysia, Netizen Mereka Bilang Kapok

Polisi Indonesia go internasional. Sayangnya, ini terkait kabar buruk yakni pemerasan terhadap 45 warga Malaysia

Editor: muslimah
DOK. Ismaya Live
Panggung Garuda Land di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2022. 

“Apakah ada keterlibatan Dirresnarkoba atau tidak? Perlu penyelidikan lebih dalam dan transparansi,” ujar Bambang.  

Bukan hanya Donald, Divisi Propam Polri juga diminta memeriksa masing-masing pimpinan kesatuan.

“Baik yang ada di lapangan maupun secara struktur. Karena, itu melibatkan banyak polres. Kasat Narkoba masing-masing Polrestro, dan Dirresnarkoba Polda juga harus diperiksa,” ujar dia.

“18 orang itu tidak bisa disebut oknum lagi, tapi kelompok. Dan lazimnya, sebuah kelompok pasti ada yang memimpin,” ujar dia.

“Go international”

Kasus dugaan polisi memeras penonton DWP 2024 dinilai tidak hanya merusak citra institusi Bhayangkara, tetapi juga mencoreng nama Indonesia di kancah internasional.

Pasalnya, DWP merupakan festival electronic dance music (EDM) terbesar di Asia Tenggara dan korban disebut kebanyakan berasal dari Malaysia.

Menurut Bambang, citra Indonesia di sektor pariwisata, khususnya dalam bidang Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) bakal semakin terpuruk akibat ulah sejumlah anggota kepolisian itu.

Akibatnya, negara bisa merugi karena kehilangan kepercayaan dari negara tetangga.

“Wisata MICE termasuk event hiburan maupun olahraga Indonesia yang sudah kalah jauh dibanding negara tetangga, Singapura, Malaysia dan Thailand, akan semakin terpuruk dengan perilaku oknum polisi tersebut,” kata Bambang.

Menurut Bambang, insiden ini merusak promosi pariwisata Indonesia yang telah menelan anggaran besar.

Sementara, para pelaku hanya mengejar kepentingan individu dan kelompok.

Yang dilakukan kementerian

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana turut angkat bicara terkait kasus ini. Dia menyesalkan dugaan pemerasan oleh polisi terhadap penonton DWP 2024.

Kejadian ini dinilai merugikan dan mencoreng upaya pemerintah mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia.

"Kementerian Pariwisata meminta maaf atas ketidaknyamanan dan dampak dari peristiwa ini," ujar Widiyanti, dikutip dari laman Kemenparekraf, Senin (23/12/2024).

Sementara, Plt Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar, Vinsensius Jemadu, menegaskan komitmen Kemenpar bersama Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) untuk menghadirkan acara yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved