Berita Semarang
6 Tuntutan Aksi Kamisan Semarang di Mapolda Jateng, Pecat Kapolrestabes hingga Soal Yoyok sukawi
Orasi bertajuk "Yoyok Out, Polisi Kolot" ini diwarnai dengan aksi jalan kaki dari Pleburan menuju depan Mapolda Jateng
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aksi Kamisan Semarang bersama ratusan suporter PSIS Semarang melakukan unjuk rasa untuk menuntut pencopotan CEO Semarang Yoyok Sukawi, di depan Mapolda Jateng Kota Semarang, Kamis (26/12/2024) sore.
Aksi tersebut juga untuk menuntut tindakan represif aparat kepolisian terhadap para suporter saat aksi damai di depan Stadion Jatidiri, Minggu (22/12/2024).
Kala itu, ada enam suporter terluka, satu orang terkena luka tembak peluru karet di tangan sebelah kiri.
Orasi bertajuk "Yoyok Out, Polisi Kolot" ini diwarnai dengan aksi jalan kaki dari Pleburan menuju depan Mapolda Jateng.
Baca juga: Kasus Penembakan Polisi ke Suporter Semarang: Korban Disuruh Ngaku kena Keramik Bukan Peluru Karet
Para suporter bersama aktivis kemudian membentangkan sejumlah spanduk di antaranya Reformasi PSIS dan Reformasi Polisi.
Aksi tersebut juga diwarnai dengan aksi main bola bersama di Jalan Pahlawan sembari menyuarakan kritik dengan menggunakan cat semprot di jalan.
"Kami kolaborasi dengan suporter PSIS Semarang karena sama-sama menjadi korban negara, yakni korban tindakan represif aparat kepolisian," ujar Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Fathul Munif.
Dalam tuntutan aksinya, suporter bersama aktivis menyuarakan enam tuntutan, yakni
- Pertama, PSIS Semarang milik suporter.
- Kedua, Yoyok Sukawi segera angkat kaki dari PSIS semarang.
- Ketiga, pecat kapolrestabes Semarang.
- Keempat, usut pelaku penembakan peluru karet suporter semarang.
- Kelima, beri keadilan untuk korban Gamma.
- Dan keenam, reformasi polisi sekarang juga.
"Kami punya niat yang sama, yaitu sama-sama menolak kekerasan negara terhadap aktivitas teman-teman masyarakat termasuk suporter," sambung Munif.
Dia mengatakan, massa aksi terdiri dari mahasiswa, masyarakat sipil dan suporter.
Mereka sama-sama menyadari bahwa masalah yang dihadapi adalah masalah struktural.
"Maka cara yang tepat untuk melawan adalah dengan berkumpul, bergabung dan membangun kekuatan sebesar-besarnya," imbuhnya.

Perwakilan Suporter Semarang Melawan, Dimas Putra mengatakan, Semarang sudah darurat polisi menodongkan pistol.
Sebab, suporter ada korban kena tembak saat demo.
Sebelumnya juga ada kasus pelajar Semarang Gamma tewas ditembak Polisi.
"Semarang disebut darurat gangster, padahal Semarang juga darurat Polisi tembak peluru Karet. kami suporter jadi korban," katanya.
Soal PSIS Semarang, pihaknya tidak puas dengan kepemimpinan Yoyok.
"Selama 23 tahun kepemimpinan Yoyok, tidak ada prestasi bagi PSIS Semarang," bebernya.
Suporter Semarang Melawan, Ragil mengatakan, suporter memang menuntut pencopotan Yoyok Sukawi dari PSIS Semarang.
"Namun sebagai warga Kota Semarang tentu tidak dipungkiri juga perlu bersolidaritas dengan teman-teman yang lain dengan korban-korban dari kepolisian.
"Kami suporter jadi korban penembakan peluru karet. Dan ada kasus di Semarang pelajar Gamma ditembak polisi," terangnya.
Aksi tersebut kemudian ditutup dengan saling bersalaman antara suporter, mahasiswa dan aktivis diiringi shalawatan. (iwn)
Dana Bidang Pekerjaan Umum di Kota Semarang Terimbas Efisiensi, Tahun Ini Capai Rp9,06 Miliar |
![]() |
---|
Imbas Berita Beras Oplosan: Beras Premium di Pasar Tradisional Semarang Mulai Langka |
![]() |
---|
Sulit Turun! Harga Beras di Semarang Masih 'Mentereng' di Atas Rp15 Ribu |
![]() |
---|
RS Kariadi Rujuk Pasien Ke Rumah Sakit Lain Untuk Mencegah Layanan IGD Membuludak |
![]() |
---|
Pemkot Rencana Tambah 280 Unit Program RTLH, Prioritaskan Penderita TBC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.