Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Polda Jateng Bantah Gunakan Peluru Karet Tembak Suporter PSIS Semarang dan Intervensi Korban

Polda Jawa Tengah membantah penggunaan peluru karet untuk menembak suporter PSIS Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto di Mapolda Jateng, Jumat (27/12/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polda Jawa Tengah membantah penggunaan peluru karet untuk menembak suporter PSIS Semarang.

Pihaknya juga menepis informasi adanya personel kepolisian yang mengintervensi korban. 

"Kami tidak membawa peluru kerat (saat membubarkan suporter PSIS Semarang)," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto kepada Tribun, di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Jumat (27/12/2024).

Polisi diduga menembak suporter menggunakan peluru karet ketika membubarkan mereka di Stadion Jatidiri pada Minggu (22/12/2024) sore.

Kala itu, suporter melakukan aksi boikot dengan tidak menonton pertandingan antara PSIS Semarang vs Malut United. Pada duel itu, PSIS Semarang keok 1-3.

Baca juga: Jawaban Tegas Suporter PSIS yang Diteror Polisi Disuruh Ngaku Terkena Keramik Bukan Peluru Karet

Tak hanya aksi boikot, suporter melakukan aksi damai di depan pintu gerbang utama stadion dan pintu masuk sisi barat.

Kericuhan terjadi di pintu utama saat polisi menembakan gas air mata dan air dari Mobil Water Cannon.

Satu suporter berinisial WDA kena tembak diduga peluru karet di tangan kiri.

Lima suporter pingsan dan luka-luka. Ratusan lainnya sakit mata imbas gas air mata.

Artanto mengklaim, kepolisian melakukan pengamanan di stadion Jatidiri sesuai standar operasional prosedur (SOP) termasuk tidak membawa peluru karet.

"Tentunya sebelum pelaksanaan kegiatan pengamanan demo anggota sudah diperiksa oleh provos agar sesuai tahap-tahapan untuk melakukan kegiatan pengamanan," klaimnya.

Di samping itu, Artanto mengaku tidak mengetahui sosok polisi yang melaksanakan  intervensi kepada korban tembak diduga peluru karet supaya mengaku terkena keramik. "Saya tidak mengetahuinya," katanya.

Sebaliknya, dia menantang suporter agar melaporkan kejadian itu ke Pengamanan Internal Polri (Paminal) atau provos di Profesi dan Pengamanan (Propam).

"Saya kira kalau ada masyarakat kurang pas silahkan melapor atau menindaklanjuti membuat laporan ke Paminal dan Provos," katanya.

Dugaan Intervensi Polisi

Aksi Kamisan dan Suporter Semarang Melawan mengecam tindakan intimidasi kepolisian terhadap korban penembakan peluru karet berinisial WDA saat aksi damai di Stadion Jatidiri, Minggu (22/12/2024).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved