Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Terapkan Zero Waste Berkelanjutan, Langkah Pemkot Semarang Diapresiasi Kementerian Lingkungan Hidup

Melalui kolaborasi lintas sektor, inovasi, dan edukasi, Kota Semarang berupaya menjadi kota pelopor dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
PEMKOT SEMARANG
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendampingi Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq saat kunjungan kerja ke Semarang, Kamis (26/12/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pengelolaan sampah modern yang berkelanjutan.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita menerangkan, sejumlah langkah strategis untuk mendukung target nasional menuju prinsip zero waste.

Melalui kolaborasi lintas sektor, inovasi teknologi, dan edukasi masyarakat, Kota Semarang berupaya menjadi kota pelopor dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Baca juga: 6 Pemain PSIS Semarang Terancam Absen, Laga Tutup Akhir Tahun Lawan Barito Putera

Baca juga: Dewan Dorong Pemkot Semarang Aktif Awasi Produk Makanan, Dipastikan Kantongi Sertifikasi Halal

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), Pemkot Semarang telah mendapatkan persetujuan Project Development Facility (PDF) untuk membangun fasilitas pengelolaan sampah berbasis insinerator. 

“Setelah melalui proses panjang, Alhamdulillah, persetujuan PDF telah kami dapatkan."

"Proyek ini akan segera memasuki tahap lelang, termasuk penghitungan tipping fee,” ujar Mbak Ita.

Langkah ini didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang mendorong daerah-daerah untuk mempercepat pengelolaan sampah berbasis teknologi.

Pemkot Semarang juga menaruh perhatian besar pada edukasi masyarakat.

Program budidaya maggot di sekolah-sekolah telah berhasil menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan sampah organik.

Tidak hanya itu, inovasi diimplementasikan di pondok pesantren di Semarang dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai sumber pendapatan untuk membayar listrik, sementara limbah organik diolah menjadi maggot dan eco enzyme.

“Langkah ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat,” tambah Mbak Ita.

Di era digital, Pemkot Semarang terus berinovasi dengan meluncurkan aplikasi e-Sampah.

Aplikasi ini memungkinkan pembayaran retribusi sampah secara digital, sehingga mempermudah pengelolaan data dan transparansi.

Baca juga: Mbak Ita Akan Evaluasi Perumahan dan Permukiman di Semarang Dengan Perda Baru

Baca juga: DPRD Kota Semarang Sahkan 3 Perda Jelang Tutup Tahun 2024

Selain itu, sistem AISA (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Terintegrasi) diperkenalkan untuk memantau kapasitas Tempat Penampungan Sementara (TPS) secara real-time. 

Ketika TPS hampir penuh, notifikasi otomatis dikirimkan ke Dinas Lingkungan Hidup untuk segera mengambil tindakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved