Unsoed Purwokerto
Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Unsoed Ubah Sampah Organik Rumah Tangga Jadi Pakan Ikan
Tim Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) (unsoed.ac.id) yang diketuai oleh Eko Setiyono, melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat pada
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO -- Tim Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) (unsoed.ac.id) yang diketuai oleh Eko Setiyono, melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat pada Kelompok Wanita Tani atau disingkat dengan KWT Makmur Berkah Desa Kutasari.
Program ini didanai oleh Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat [DRTPM] Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2024.
KWT Makmur Berkah Desa Kutasari merupakan kelompok komunitas yang bergerak dalam bidang budidaya tanaman sayur dan budidaya ikan. Selama ini budidaya ikan dilakukan dengan sistem tradisional dengan pemberian pakan seadanya, misal rumput dan sisa sampah dapur. Hal tersebut dikarenakan harga pellet yang cukup mahal.
Disisi lain desa memiliki potensi sampah organik rumah tangga yang belum diolah.
Eko mengatakn, kegiatan ini dimulai dari bulan dari bulan Mei sampai dengan bulan Desember 2024 dengan mengenalkan alih teknologi pengelolaan limbah sampah organik rumah tangga untuk menjadi alternatif pakan ikan tinggi protein. KWT melalui kegiatan tersebut mampu mengolah sampah organik menjadi media hidup untuk larva/maggot lalat tentara hitam/black soldier fly. “
”Larva lalat tersebut memiliki kemampuan meguraikan sampah dengan cepat, dan larva yang dikenal sebagai maggot dapat dipanen pada umur empat belas hari setelah menetas.
Maggot yang sudah dipanen kemudian dikeringkan dengan cara dijemur dan setelah kering dijadikan sebagai tepung.
Tepung inilah yang digunakan oleh KWT Makmur berkah untuk bahan baku penganti tepung ikan dan dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan,” jelas Eko.

Hasil uji kandungan nutrisi tepung maggot, diperoleh kadar protein kasar berkisar 45-52 persen. Kandungan ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pakan pellet ikan.
Program yang diberikan tidak hanya sebatas budidaya maggot saja namun KWT diberikan keterampilan membuat formulasi pakan dan mencetak pakan pellet dengan alat cetak pellet yang diberikan melalui hibah tersebut.
Aktivitas lain yang dilakukan oleh KWT Makmur berkah adalah mengelola sampah sisa dan kasgot untuk media tanam sayur-sayuran. Melalui kegiatan ini KWT Makmur Berkah telah melakukan penataan organisasi dalam memanejemen budidaya maggot berkelanjutan dan pemanfaatannya untuk pakan ikan.
Aplikasi pakan ikan berbasis maggot untuk ikan nila dan lele yang dicobakan mampu meningkatkan pertumbuhan ikan sehingga dapat dipanen setelah 3 bulan pemeliharaan. KWT yang semula panen ikan setahun sekali maka dengan kegiatan pengabdian ini mampu melakukan panen per tiga bulan.
Secara menyeluruh kegiatan pengabdian masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam hal budidaya maggot dan mengolahnya menjadi pakan ikan berbasis pellet serta digunakan sebagai pakan alternatif ikan tinggi protein. (*)
Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Thailand Vs Filipina Semifinal ASEAN Cup 2024
Baca juga: Jepara Cetak Rekor Baru: Penerimaan Pajak Hotel, Makanan, dan Hiburan Melebihi Target 2024
Baca juga: Perhutani Beri Bantuan Rp 20 Juta untuk Bangun Saluran Air Bersih di Mahad Murottilil Quran Tegal
Galeri Investasi Unsoed Gelar Sekolah Pasar Modal, Dorong Minat Investasi Generasi Muda |
![]() |
---|
Pentingnya Latihan Olahraga yang Tepat Selama Bulan Puasa |
![]() |
---|
Tips Bijak Memilih Makanan dan Minuman Manis di Bulan Ramadan, Begini Kata Dosen Ilmu Gizi Unsoed |
![]() |
---|
UNSOED Dukung Swasembada Pangan melalui Inovasi Varietas Padi Unggul |
![]() |
---|
UNSOED dan YAPPIKA Tandatangani MoU Penyelenggaraan Program EU-BASIS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.