Inilah Sosok Edwin Abiresta, Kolektor dan Penjual Kaset CD Langka di Era Generasi Beta
Edwin Abiresta di Semarang tetap eksis jual kaset CD langka. Koleksinya meliputi musik Indonesia, Barat, hingga film klasik, menarik kolektor dari ber
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Edwin Abiresta (39) masih eksis mengoleksi kaset CD (Compact Disc) jadul untuk dia nikmati baik sebagai kenangan nostalgia, ataupun dia jual ke kolektor kaset-kaset CD.
Saat ini di tahun 2025, tak banyak penjual kaset CD dibandingkan tahun 90an. Jika dahulu hampir ditiap jalan dan di pemukiman banyak kios-kios penjual kaset CD, yang berisikan lagu, ataupun film.
Namun kini, jumlah penjual kaset CD di Semarang bisa dihitung jari, Edwin Abiresta menjadi satu diantara pedagang kaset CD yang terbilang langka di tahunnya Generasi Beta.
Saat mengunjungi rumah sekaligus Warung CD miliknya di Jalan Kangururaya No.54 Gayamsari, Semarang, terasa seperti masuk di dalam kapsul waktu.
Beberapa produk kaset VCD ataupun DVD masih utuh tersegel, mulai dari musik-musik band ataupun penyanyi Indonesia, hingga Hollywood juga disimpan rapih oleh Edwin Abiresta di etalasenya.
Edwin juga memamerkan koleksi andalannya, seperti kaset Britney Spears dan Sam Smith. Selain itu kaset CD film juga masih utuh, seperti Lord Of The Rings, Harry Potter, Twillight dan lainnya masih tersimpan utuh dan tersegel.
Edwin mengatakan kegemarannya mengoleksi kaset CD sudah semenjak 2004 saat masih berkuliah, memang pada zaman itu belum disebut gaul ketika tak memiliki koleksi kaset CD.
"Awalnya saya koleksi kaset pita. Terus saya sisihkan uang saku untuk beli kaset CD, karena saat itu booming banget selain dengar di radio juga harus punya fisiknya (kaset)," ujar Edwin Abiresta, Rabu (8/1/2025).
Edwin mengakui saat itu membeli beragam CD sebagai koleksi pribadinya, namun lama kelamaan teman Edwin berminat untuk membeli koleksi milik Edwin.
Hal itu lah yang menjadikan dirinya untuk memulai berjualan kaset saat tahun 2010.
Saat itu, omzet yang dia dapatkan mencapai sepuluh hingga belasan juta perbulan dari berjualan kaset CD.
"Sejak tahun 2010 saya jualin, saya posting di Facebook, terus di Friendster (media sosial jaman dulu). Dari situ bisa sampai Rp10juta-an perbulan, range dari tahun 2010 sampai 2015 an itu masih ramai-ramainya orang beli kaset," katanya.
"Saat itu sistem pre-order juga. Terus jual kaset impor bahkan ada merchandisenya juga," sambungnya.
Saat itu, harga jual kaset CD Impor atau barat yakni Rp75ribu sedangkan untuk CD lokal Rp50ribu, untuk saat ini harga jual mencapai dua kali lipatnya.
Meski begitu, jumlah pemasaran tak selaku dulu.
Kalah 2-0 di Kandang Persipura, PSIS Terbenam di Dasar Klasemen Pegadaian Championship 2025/2026 |
![]() |
---|
Hasil Babak II Skor 2-0 Persipura vs PSIS Semarang, Semakin Dekat ke Liga 3 |
![]() |
---|
Hasil Babak II Skor 1-0 Persipura vs PSIS Semarang, Umpan Akurat Boaz Solossa Nggak Ada Obat |
![]() |
---|
KONI Semarang Gelar Bintek Keuangan untuk Wujudkan Transparansi |
![]() |
---|
Mahasiswa UIN Walisongo Juara Kontes Fotografi Internasional HEALPIC 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.