Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Inilah Sosok Basuki, Peternak Sapi di Semarang Lawan PMK dengan Ramuan Herbal

Basuki, peternak sapi asal Mijen, Semarang, gunakan ramuan herbal kunyit dan jahe untuk cegah PMK. Biaya murah, hasil maksimal.

|
Penulis: budi susanto | Editor: Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah kekhawatiran peternak akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Basuki (75), peternak asal Mijen, Kota Semarang, tetap tenang menjalani kesehariannya.

Dengan ramuan herbal buatan sendiri, ia berhasil menjaga kesehatan ternaknya.

"Saya tidak takut. Hewan ternak milik saya selalu saya jaga kesehatannya," kata Basuki dengan senyum lebar, Rabu (15/1/2025).

Berbekal pengalaman lebih dari belasan tahun, Basuki menghadapi tantangan wabah PMK tanpa menjual sapinya dengan harga murah.

Ia rutin memberikan ramuan herbal berbahan kunyit, jahe, temu lawak, gula jawa, dan air.

Ramuan tersebut diparut, dicampur, dan disimpan dalam botol bekas sirup. Basuki memberikan ramuannya tiga kali seminggu pada sore hari setelah ternak makan.

"Biaya membuat ramuan untuk tiga sapi saya hanya Rp 10 ribu sekali minum. Yang penting ternak sehat, saya juga tenang," jelasnya.

Pendekatan sederhana Basuki ternyata sejalan dengan anjuran Dinas Pertanian Kota Semarang.

Kepala Dispertan Kota Semarang, Shotiah, mendorong peternak untuk memanfaatkan bahan herbal sebagai pakan tambahan selama wabah PMK.

"Herbal seperti kunyit dan jahe membantu menjaga kebugaran ternak. Kami berharap peternak bisa memanfaatkan hal ini," kata Shotiah.

Basuki percaya, perawatan yang baik membuat ternak terhindar dari PMK.

Ia hanya menjual ternaknya saat momen yang tepat, seperti Hari Raya Kurban, untuk mendapatkan harga maksimal.

"Merawat ternak itu seperti merawat keluarga sendiri. Kalau diperhatikan dengan kasih, hasilnya juga akan baik," ujarnya.

Kisah Basuki menjadi inspirasi bagi peternak lain yang menghadapi ancaman wabah.

Dengan solusi tradisional yang sederhana dan murah, ia menunjukkan bahwa ketekunan dan keyakinan adalah kunci menghadapi tantangan.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved