Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Grobogan

Tabir di Balik Bu Guru di Grobogan 2 Tahun Cabuli Siswanya Segera Terkuak, Sempat Kos Bersama

Update kondisi terkini siswa SMP yang jadi korban pelecehan seksual oleh bu gurunya

Editor: muslimah
KOLASE/TRIBUN MEDAN
PILU Kondisi Siswa SMP 2 Tahun Dipaksa Guru Hubungan Intim, Dikirim ke Pesantren Pulihkan Mental 

ST lalu pindah mengajar ke sekolah lain. Tak kurang akal, ST lalu menyewakan kamar kos untuk korban di wilayah Kecamatan Tegowanu, Grobogan.

Korban tinggal di kos tersebut lantas meninggalkan rumah kakek dan neneknya selama 5 bulan. "Pada waktu di koskan korban kelas 9 SMP," ungkap Hernawan.

Selepas hidup di rumah kos bersama ST, kata Hernawan, korban pulang ke rumah kakek dan neneknya dalam kondisi kondisi mentalnya rusak.

Korban selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya dari pihak ibu. Adapun orangtua korban sudah bercerai.

Korban lalu dimasukkan ke dalam pondok pesantren. Namun, ST masih terus berusaha menghubungi korban dengan mendatangi ponpes tempat korban belajar maupun chatting whatsapp (WA).

"Padahal korban sudah dalam pengawasan pihak pondok," bebernya.

Melihat ulah ST, nenek korban geram lalu memilih melaporkan kasus itu ke polisi.

Terlebih, dari hubungan tersebut korban sampai tidak lulus SMP.

"Korban juga malu sama teman-teman seangkatannya. Kok bisa sama gurunya, malu dia," kata Hernawan.

Pernyataan Kakek dan Ponpes

N (56), kakek korban Y mengatakan, korban diajak ST selama lima bulan tanpa kabar ke keluarganya.

"Saya sudah mencari, tapi saya putus asa saya pasrah hanya bisa salat tahajud tiap malam, meminta kepada Gusti Allah, yang penting cucu saya sehat dan bisa pulang sehat," terangnya.

Pengasuh ponpes tempat Y belajar, Ahmad Gufron mengatakan, korban sudah di pondok selama tiga bulan.

Selama di pondok korban sudah mulai berubah yang awalnya tertutup kini telah mau berbaur dengan teman-temannya.

"Kami didik di sini, supaya dari psikisnya juga normal kembali," terangnya.

Gufron mengungkapkan, dari cerita korban kedekatan korban dengan ST ini dimulai dengan kegiatan mengaji lalu berlanjut ke kegiatan curahan hati (curhat).

Kemudian korban nyaman diberikan berbagai barang lalu melakukan sesuatu dengan ST.

"Saya tanya kemarin ke korban dia ada penyesalan. Dia sadar kalau seperti itu salah. Dia merasa terperalat," jelasnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved