Berita Nasional
Eks Sekjen Nasdem Jadi Inisiator Berdirinya Partai Gema Bangsa, Soroti Dominasi Kepentingan Pusat
Konsolidasi nasional yang dihadiri sejumlah tokoh politik senior dan inisiator nasional berhasil melahirkan Partai Gema Bangsa.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Konsolidasi nasional yang dihadiri sejumlah tokoh politik senior dan inisiator nasional berhasil melahirkan Partai Gema Bangsa.
Acara deklarasi yang berlangsung pada Jumat (17/1/2025) di Jakarta tersebut mengusung nilai-nilai demokrasi, inklusivitas, dan persamaan hak politik sebagai landasan utama partai.
Deklarasi Jakarta 2025 menjadi momen penting dalam acara tersebut, dengan pembacaan teks deklarasi oleh Ike Julies Tiati, mewakili para inisiator Gerakan Mandiri Bangsa.
Isi deklarasi tersebut menegaskan komitmen kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar perjuangan Partai Gema Bangsa.
Ketua Umum Partai Gema Bangsa, Ahmad Rofiq, menegaskan bahwa partai ini bukanlah partai berbasis korporasi, melainkan wadah perjuangan kolektif yang berorientasi pada kemandirian.
"Partai Gema Bangsa adalah milik anggota, di mana setiap individu memiliki hak berdaulat atas masa depan partai," ujar Rofiq.
Ia juga menekankan pentingnya otonomi daerah dalam struktur partai.
"Struktur wilayah dan daerah memiliki kewenangan penuh untuk mengurus rumah tangga politik mereka.
Ini merupakan penghargaan terhadap kesetaraan politik dan demokrasi yang berpihak pada rakyat, bukan elite," jelasnya.
Ahmad Rofiq, yang pernah menjabat Sekjen Partai NasDem, menyoroti masalah dominasi kepentingan pusat atas daerah yang selama ini membatasi kemandirian daerah.
"Kita ingin mengakhiri diskriminasi politik dan memberikan ruang yang lebih besar bagi daerah untuk berkembang," tambahnya.
Partai Gema Bangsa juga memperkenalkan logo yang mencerminkan Trilogi Kemandirian, yakni kemandirian individu, masyarakat, dan bangsa.
Dengan tagline “Indonesia Reborn, Indonesia Mandiri,” partai ini membawa semangat baru dalam peta politik nasional.
Ketua Dewan Pembina Partai Gema Bangsa, Andogo Wiradi, dalam orasinya mengingatkan pentingnya menjaga akar budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.
"Bangsa ini tidak boleh terjebak dalam kekaguman buta terhadap kemajuan negara lain. Akar budaya kita harus menjadi landasan bagi setiap langkah Partai Gema Bangsa," tegasnya.
Anak Konglomerat Jadi DPO, Cheryl Darmadi Diburu Pihak Kejaksaan Agung, Inilah Sosoknya |
![]() |
---|
Kadernya Ditangkap Dugaan Korupsi, Surya Paloh Perintahkan Ahmad Sahron Komisi 3 DPR Panggil KPK |
![]() |
---|
Kemenham Jateng Tingkatkan Kapasitas HAM untuk Pedagang Kaki Lima dan Juru Parkir di Semarang |
![]() |
---|
Komjen Fadil Imran Dicopot dari Jabatan Kabaharkam, Kakaknya Langsung Diperiksa KPK |
![]() |
---|
Amarah Ayah Prada Lucky Tuntut Keadilan, Anaknya Tewas Dianiaya Senior: Sumpah! Saya Taruhkan Nyawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.