Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Imlek 2025

Harjanto Halim: Masyarakat yang Datang Ke Pasar Imlek Semawis Diharapkan Pakai Kebaya

Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) berharap para masyarakat yang datang di Pasar Imlek Semawis

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
Rezanda Akbar D.
Para Perempuan Berkebaya yang berfoto-foto di Depan Klenteng Tay Kak Sie Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) berharap para masyarakat yang datang di Pasar Imlek Semawis mengenakan pakaian kebaya untuk para wanita.

Pakaian kebaya ini, menggambarkan akulturasi budaya yang ada di Semarang sekaligus sebagai identitas warga negara Indonesia.

"Panitia mengharapkan, pengunjung khususnya wanita mau memakai kebaya. Karena ini adalah simbol dan kearifan lokal dan juga simbol keindonesiaan," jelas Harjanto Halim, Ketua Kopi Semawis, Senin (20/1/2025).

Harjanto menambahkan, para pengunjung bebas menggunakan jenis kebaya yang akan dikenakan. Sehingga nantinya saat mendatangi Pasar Imlek Semawis akan lebih menarik.

Dia menambahkan pengunjung yang mengenakan kebaya, akan berpotensi tinggi mendapatkan kantong Imlek Hoki dari Chai Sen Ye atau dewa kekayaan.

"Jangan lupa datang ke pasar Imlek Semawis dengan mengenakan kebaya. Akan terlihat sangat indah sekali, meriah warna-warni, gembira ceria dan terlihat bhinneka tunggal Ika," jelasnya.

Harjanto menambahkan bahwa tidak mempermasalahkan masyarakat yang datang tanpa mengenakan kebaya, namun dirinya berharap agar masyarakat mau datang dengan mengenakan kebaya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso mengapresiasi ajakan Kopi Semawis untuk mengenakan kebaya saat mengunjungi Pasar Imlek Semawis.

"Kami paham bahwa kebaya ini merupakan tradisi yang sudah ditetapkan oleh UNESCO walaupun secara bersamaan ini merupakan milik Indonesia. Sehingga di tahun ini, kami mencoba sesuatu hal yang harus dimunculkan, saat perayaan tahun baru cina ini," ujarnya.

Wing Wiyarso menambahkan, meskipun kegiatan yang digelar itu berada dalam kawasan Pecinan, namun dengan menggunakan kebaya akan memunculkan nuansa tradisi saat perayaan nanti.

"Ini juga satu diantara ciri khas Kota Semarang dan tradisi maka semarangan ini mengenakan kebaya, untuk yang cowo menyesuaikan ya. Tadi komunitas berkebaya juga datang dan luar biasa mereka akan mewarnai perayaan Imlek kali ini," jelasnya.(Rad)

Baca juga: Tanggapan PDI Perjuangan Kota Semarang Soal Dugaan Korupsi Yang Seret Nama Mbak Ita

Baca juga: Wonosobo Targetkan 2,5 Juta Kunjungan Wisatawan di 2025, Estetika dan Fasilitas Jadi Perhatian

Baca juga: Nasib Warga Brebes Akhirnya Pilih Mengungsi Karena Banjir Tak Kunjung Surut

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved