Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tawuran Pelajar di Kendal

Pengakuan Berbeda dalam Kasus Pembacokan Tawuran Kendal, Polisi Tegaskan Celurit untuk Membacok

Kasus tawuran remaja di Kendal berujung tragis, menewaskan S (18). Terduga pelaku AMP (15) mengaku hanya melempar celurit, namun polisi memastikan

Ist/ Instagram kendal.ra
Petugas PMI mengevakuasi korban tawuran di Jalan Pantura Kendal, Sabtu (18/1/2025) sekitar dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Kasus tawuran yang terjadi di Kendal berujung pada perbedaan pengakuan antara terduga pelaku AMP (15) dan pihak kepolisian.

Tawuran antar kelompok remaja yang berlangsung di jalan Pantura Bugangin hingga Jambearum pada Sabtu (18/1/2025) dini hari menyebabkan seorang remaja berinisial S (18) meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Soewondo Kendal.

AMP, yang diduga terlibat langsung dalam insiden tersebut, mengaku tidak membacok korban, melainkan hanya melemparkan celurit yang dibawanya.

"Tidak, saya tidak membacok. Tapi celurit saya lempar ke dia," ujar AMP saat ditemui di Mapolres Kendal, Senin (20/1/2025).

AMP juga menegaskan bahwa dirinya tidak berniat terlibat dalam tawuran dan hanya mengikuti ajakan teman.

Menurutnya, pertemuan dengan kelompok korban terjadi secara tidak sengaja di jalan, yang kemudian berujung pada bentrokan.

Terduga pelaku pembacokan berinisial AMP (pakai sarung) terhadap S (18) saat berlangsungnya tawuran dihadirkan di Polres Kendal untuk menjalani pemeriksaan, Senin (20/1/2025).
Terduga pelaku pembacokan berinisial AMP (pakai sarung) terhadap S (18) saat berlangsungnya tawuran dihadirkan di Polres Kendal untuk menjalani pemeriksaan, Senin (20/1/2025). (Tribunjateng/ Agus Salim )

Namun, pengakuan AMP ini dibantah oleh Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ari Budianto. Ia menegaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan awal, korban mengalami luka akibat sabetan senjata tajam yang tidak mungkin dihasilkan oleh celurit yang dilempar.

"Itu dibacok. Kalau dilempar, tidak mungkin bisa melukai korban hingga bersimbah darah. Celurit yang dilempar pasti terbang kena angin," ungkap Rizky.

Rizky juga menjelaskan bahwa polisi telah mengamankan dua celurit sebagai barang bukti. Salah satunya ditemukan di dekat korban, sementara yang lainnya diduga digunakan untuk membacok.

"Kami menemukan celurit lain, warnanya biru. Untuk celurit panjang di samping korban, itu kami duga milik korban sendiri," jelasnya.

Kronologi Tawuran dan Korban Luka Parah

Insiden tawuran yang viral di media sosial tersebut memperlihatkan korban S terkapar di tengah jalan Pantura Jambearum dengan kondisi bersimbah darah. Video yang beredar menunjukkan korban mengenakan jaket, celana panjang, dan helm, berusaha bangkit meski tak berdaya.

Korban mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam di bagian paha, yang menyebabkan pendarahan hebat hingga nyawanya tidak tertolong.

"Iya, korban meninggal setelah dirawat di rumah sakit," kata Kasi Humas Polres Kendal, AKP Rasban, Minggu (19/1/2025).

Penyelidikan Lanjut

Sejumlah saksi yang merupakan remaja anggota kelompok terlinat tawuran menunggu giliran pemeriksaan di Polres Kendal, Senin (20/1/2025).
Sejumlah saksi yang merupakan remaja anggota kelompok terlinat tawuran menunggu giliran pemeriksaan di Polres Kendal, Senin (20/1/2025). (Agus Salim)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved