Banjir Semarang
Dinar Indah Semarang Masih Terdampak Banjir, Ternyata Ini Penyebabnya
Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Senin (20/1/2025) sore hingga malam menyebabkan
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Senin (20/1/2025) sore hingga malam menyebabkan banjir di Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang. Namun demikian, banjir kali ini tidak parah seperti kejadian banjir yang melanda sebelum-sebelumnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, banjir di Dinar Indah hanya berlangsung dua jam pada Senin malam. Ketinggian tidak terlalu tinggi jika dibanding kejadian banjir sebelumnya. Pasalnya, DPU sudah antisipasi dengan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Singai (BBWS) Pemali Juana untuk membuka pintu air Banjir Kanal Timur (BKT) saat debit air dari wilayah atas cukup membahayakan.
"Karena begitu atas mulai membahayakan, pintu BKT sudah dibuka langsung oleh BBWS. Tadi malam dibuka lima pintu, sehingga aliran bisa cepat menuju ke hilir," jelas Suwarto, Selasa (21/1/2025).
Dengan langkah antisipasi tersebut, menurutnya, membuat dampak banjir tidak terlalu besar seperti kejadian beberapa waktu lalu.
"Dampaknya tidak terlalu seperti kemarin-kemarin. Kalau kemarin-kemarin sampai merendam rumah," sebutnya.
Lebih lanjut, Suwarto menyebut, curah hujan di wilayah Ungaran Timur sangat tinggi. Hal itu menyebabkan elevasi air di Sungai Babon tinggi. Air dari dalam permukiman Dinar Indah tidak bisa keluar menuju Kali Babon. Sehingga, menyebabkan banjir di permukiman tersebut.
"Itu bukan limpasan. Air nggak bisa keluar. Dari pemukiman di atas Dinar Indah, lari kesitu. Saat mau ke Kali Babon nggak bisa karena terlalu tinggi debitnya," jelasnya.
Begitu debit air Kali Babon mulai berkurang, lanjut dia, air dari Perumahan Dinar Indah mengalir dengan sendirinya ke kali tersebut. Upaya yang dilakukan DPU berkoordinasi dengan BBWS untuk buka pintu air BKT.
Saat ini, OPD terkait bersama kelurahan dan kecamatan melakukan pembersihan bersama warga.
Menurutnya, debit air yang tinggi hampir merata di seluruh sungai besar, termasuk Banjir Kanal Barat. Beruntungnya, tidak sampai menyebabkan banjir seperti di daerah-daerah lain. (eyf)
Kisah Warga Semarang Kini Gunakan Perahu untuk Transportasi, Motor, TV, Kulkas Tergenang Banjir |
![]() |
---|
Wali Kota Agustina Ungkap Penyebab Banjir di Wilayah Timur, Penanganan Jadi Program 100 Hari Kerja |
![]() |
---|
Kembali Hujan, Dewan Minta Pompa Disiagakan Antisipasi Banjir Lagi di Tlogosari Kulon Semarang |
![]() |
---|
Tanggul Sungai Plumbon Jebol 3 Kali Dalam Sepekan Februari, Dewan Desak Segera Dinormalisasi |
![]() |
---|
BPBD Kota Semarang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kudu Genuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.