Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Disbuspar Mediasi Kasus Lomba Tari di Semarang, Hingga Kini Belum Ada Titik Temu

Disbudpar Kota Semarang melakukan mediasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam lomba tari yang gagal dilaksanakan di Semarang.

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN 
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang melakukan mediasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam lomba tari yang gagal dilaksanakan di Semarang, Kamis (23/1/2025).   

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang melakukan mediasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam lomba tari yang gagal dilaksanakan di Semarang, Kamis (23/1/2025).

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho mengatakan, pihaknya menindaklanjuti aduan dari sanggar tari serta para korban lomba tari yang menyampaikan keluhan atas batalnya lomba tari yang diselenggarakan DPC Apmikimmdo dengan embel-embel piala gubernur. 

"Kami berusaha mencari jalan keluar. Kami memedaisi, klarifikasi, terkait proses yang ada. Namun, masalah hukum kami tidak terlibat," jelas Wing. 

Baca juga: Carut Marut Dugaan Penipuan Lomba Tari Catut Nama Gubernur Jateng, Kini Mei Sulistyoningsih Disomasi

Dari audiensi ini, pihaknya berharap ada solusi atas kasus lomba tari tersebut. Namun, pihak penyelenggara yakni ketua panitia tidak meneruskan audiensi. 

Sehingga, belum ada titik temu atas persoalan tersebut. 

Dalam audiensi tersebut, pihak penyelenggara meminta untuk membawa pengacara namun pihaknya tidak mengizinkan. 

Sehingga, penyelenggara mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan mengikuti proses mediasi yang diselenggarakan Disbudpar.

"Alasan tidak melanjutkan saya kurang paham. Insyaallah, kami undang terpisah. Kami nanti akan coba komunikasi agar kejadian ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan," ucap Wing.

Wing berharap, tidak ada lagi kejadian serupa. Apalagi, Kota Semarang kini terus berbenah dan berupaya meningkatkan kebudayaan dan kearifan lokal. 

Semangat anak-anak yang sempat menjadi korban lomba tari perlu dikembalikan agar mereka bisa tetap menjaga kebudayaan dan kearifan lokal. 

Dia berharap, urusan organisasi dipisahkan dengan urusan lomba tari. 

"Yang terkena dampak adik-adik peserta lomba tari. Kami harap urusan organsasi dipisahkan dengan urusan lomba tari. Itu saja harapan kami. Masalah internal organisasi, kami pemkot tidak punya kewenangan dan kepentingan," paparnya. 

Perwakilan orang tua peserta tari, Retno Budi Mintarwati mengatakan, sudah beberapa kali audiensi di provinsi. 

Dilanjutkan, audiensi di pemerintah kota melalui disbudpar. 

Namun, audiensi selalu tifak memberikan titik temu. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved