Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Jateng Dihantui Bencana Hidrometeorologi hingga Februari 2025

Bencana hidrometeorologi mengahantui beberapa wilayah di Jawa Tengah. Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.

Penulis: hermawan Endra | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribun Jateng/Istimewa
Bencana hidrometeorologi mengahantui beberapa wilayah di Jawa Tengah. Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan selama berlangsungnya puncak cuaca ekstrem. (Doc BNPB) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bencana hidrometeorologi mengahantui beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan selama berlangsungnya puncak cuaca ekstrem.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto, mengungkapkan puncak hujan diprediksi akan terjadi sampai Feburari 2025.

Baca juga: Banjir Rendam 943 Lahan Pertanian Warga Demak, Potensi Besar Gagal Panen

Pantura Jateng, mulai dari Brebes, Pemalang, Pekalongan ke arah timur hingga Pati serta sebagian Solo Raya merupakan daerah di Jateng dengan curah hujan tertinggi.

Relawan melakukan pencarian korban hilang dalam insiden longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Relawan melakukan pencarian korban hilang dalam insiden longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. (istimewa)

"Bencana hidrometeorologi banjir dan tanah longsor berpotensi menghantui wilayah tersebut," katanya saat dihubungi wartawan Tribun Jateng melalui sambungan telepon, Rabu (22/1).

Giyarto, mengungkapkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan terjadinya bencana hidrometeorologi, antara lain dengan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas curah hujan hingga SMS blast ke masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana.

Tujuannya agar mereka mengetahui informasi cuaca ekstrem sehingga diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan, Pantura dan daerah pegunungan Jateng menjadi lokasi yang mendapat perhatian serius.

Sebab, dua daerah tersebut dihantui bencana banjir dan tanah longsor.

"Daerah pegunungan Jateng ada potensi longsor, seperti Brebes dan Pekalongan bagian selatan. Kemudian banjir di Pantura," imbuhnya.

Bergas Catursasi menambahkan, berdasarkan informasi, puncak cuaca ekstrem terjadi hingga Feburari 2025.

Jauh-jauh hari sebelum musim penghujan ini terjadi, pihaknya telah berkoordiasi dengan berbagai pihak terkait sebagai upaya mitigasi bencana.

Termasuk pendampingan ke BPBD di Kabupaten/Kota di Jateng hingga mengecek kesiapan sarana prasarana.

"Kami menghimbau kepada masyatakat jika terjadi hujan deras cukup lama agar mengamankan diri ke lokasi yang lebih aman. Masyatakat harus memahami betul karakteristik ancaman bencana di daerah tinggal masing-masing," pungkasnya. (*)

Baca juga: Update Jumlah Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan Mencapai 21 Orang

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved