Imlek 2025
Mengintip Ritual Ayak Abu dan Penyucian Kim Sin Jelang Imlek 2025 di Klenteng Hok Tik Bio Blora
Tradisi ritual ayak abu dan penyucian Kim Sin (Patung Dewa) menjadi rangkaian acara menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Tradisi ritual ayak abu dan penyucian Kim Sin (Patung Dewa) menjadi rangkaian acara menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili atau Tahun Baru Cina 2025 di Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Hok Tik Bio Blora.
Tradisi itu dilaksanakan secara gotong royong dalam nuansa hari persaudaraan di lingkungan Klenteng setempat, Minggu (26/1/2025).
Abu sisa dupa ini terkumpul setiap tahun.
Baca juga: Senangnya Fira, Dapat Kue Keranjang Tanpa Harus Berebut Saat Kirab Grebeg Sudiro Solo
Sisa dupa ini tidak dibuang dan dibersihkan setiap memasuki tahun baru Imlek.
Abu yang berada dalam Yulho diambil dan diayak dengan saringan untuk memisahkan dengan kotoran lain.
Biasanya abu tersebut tercampur dengan sisa batang dupa.
"Tidak pernah dibuang abu ini, setiap tahun dibersihkan dan dimasukkan kembali ke Yulho untuk keperluan sembahyang umat," kata Ketua TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora, Budilistijo Suboko.
Selain itu juga dilaksanakan penyucian Kim Sin (Patung Dewa) yang ada di Klenteng Hok Tik Bio Blora.
WNI keturunan Tionghoa penganut agama Konghucu mempercayai, seminggu sebelum tahun baru Imlek, Dewa Dewi dan Para Suci menghadap ke penguasa langit (Tuhan) dan turun lagi ke dunia pada hari keempat.

Budilistijo Suboko menyebutkan, memandikan rupang (patung) dilakukan setelah roh dewa-dewi diyakini pergi ke langit menghadap Tuhan untuk melaporkan amal perbuatan manusia di bumi selama satu tahun.
“Para Suci naik ke langit seminggu sebelum tahun baru, dan turun lagi ke dunia pada hari ke empat, bulan pertama Imlek," ujar Budilistijo Suboko.
Rupang atau patung kemudian dimandikan dengan maksud menyiapkan kembali tempat yang bersih untuk para roh dewa-dewi ketika kembali turun ke bumi.
Perlahan, patung-patung itu kemudian dibasuh dengan air yang sudah dicampur dengan bunga-bungaan.
Ia menjelaskan, makna dari ritual penyucian Kim Sin ini adalah membersihkan kembali jiwa dan raga.
"Ini untuk penyucian diri menjelang Tahun Baru Imlek agar saat memasuki tahun baru, jiwa dan raga suci dari berbagai kesalahan dan penyakit hati," ucapnya.
Budilistijo Suboko berharap di tahun Shio Naga (Tahun Ular Kayu) ini semua umat manusia menjalani kehidupan yang berbahagia, diberikan kesehatan, rezeki yang baik, karier yang bagus dan dijauhkan dari bencana serta selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora, Bambang Suharto, menjelaskan rangkaian acara Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili akan dimulai Minggu 26 Januari 2025 dengan menyelenggarakan bersih-bersih altar, mengayak abu dan penyucian Kim Sin (Patung Dewa).
PSMTI Gelar Baksos Donor Darah di The Park Semarang, Ada Doorprize Emas Hingga Sepeda |
![]() |
---|
Meriahnya Perayaan Cap Go Meh di Purwokerto, Ajak Masyarakat Renungkan Makna Kehidupan |
![]() |
---|
Tradisi Unik Kirab Toapekong Menyusuri 4 Penjuru Warnai Perayaan Imlek di Slawi, Ini Maknanya |
![]() |
---|
Warga Antusias Saksikan Kirab Gotong Toa Pe Kong di Kota Tegal |
![]() |
---|
Kirab Barongsai dan Liong Meriahkan Cap Go Meh di Solo, Atraksinya Tersebar di 4 Titik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.