Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Angka DBD di Semarang Semakin Turun dari Tahun ke Tahun

Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang kian turun dari tahun ke tahun.

|
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
Tribunjateng/Eka Yulianti Fajlin
Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang kian turun dari tahun ke tahun. 

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, kasus DBD sepanjang 2024 sebanyak 322 kasus. Enam diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya. Pada 2023, angka kasus sebanyak 404 kasus dengan total kematian 16 kasus. 

Tren kasus DBD di ibu kota Jawa Tengah mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dimana pada 2022 angka DBD mencapai 865 kasus. Kasus 2022 menjadi angka tertinggi pada lima tahun terakhir. Sebelumnya, pada 2021 angka DBD 332 kasus, sedangkan pada 2020 sebanyak 320 kasus. 

Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Semarang untuk menekan angka kasus DBD, diantantaranya pemberantasan jentik nyamuk (PJN) dua kali dalam satu pekan. 

"Pada peta kerentanan, merah, orange, kuning, kami lakukan intervensi berlebih. Jangan sampai ada kasus naik. Kalau ada peta merah, orange, kuning, biru, terutama yang tidak diintervensi, itu pasti dalam satu bulan ke depan ada lonjakan kasus," papar Hakam, Senin (27/1/2025). 

Menurut Hakam, PJN rutin akan menghindarkan dari ksnaikan kasus. Pada daerah rentan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan antigen NS1. Hasil pemeriksaan menunjukan lebih banyak ditemukan demam dengue (DD) dibanding DBD pada 2024 lalu. 

"DBD itu tahapan lanjut dari DS. DBD turun drastis. DD yang tinggi," katanya. 

Selanjutnya, intervensi di wilayah rawan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap nyamuk. Upaya ini mulai dilakukan untuk menekan kasus pada trimester kedua 2024. 

"Nyamuk kami kumpulkan satu RT, ditepuk, kami periksa apakah nyamuk itu aedes aegypti," tambahnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved