Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Ternyata Pasar Tradisional yang Ada di Blora Belum Dilengkapi Hidran, APAR Pun Terbatas

Kebakaran Pasar Induk Cepu Blora Minggu (26/1/2025) lalu, menjadi perhatian dari berbagai pihak.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
Tribunjateng/M Iqbal Shukri
Petugas pemadam kebakaran saat melakukan pemadaman api kebakaran Pasar Induk Cepu Blora, Minggu (26/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kebakaran Pasar Induk Cepu Blora Minggu (26/1/2025) lalu, menjadi perhatian dari berbagai pihak.


Sebab, kebakaran itu membuat puluhan titik los pedagang hangus terbakar. Sampai saat ini belum diketahui penyebab kebakaran.


Pasalnya, kebakaran pasar tradisional di Blora tidak hanya kali ini saja terjadi. Pada Januari 2024, Pasar Ngawen Blora, juga terbakar. Dan sampai saat ini, satu tahun pasca kebakaran, Pasar Ngawen belum juga dibangun kembali, karena terkendala anggaran.


Hal tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan, seperti apa kelengkapan alat mitigasi bencana kebakaran yang ada di Pasar-pasar tradisional yang ada di Blora.


Kepala Bidang (Kabid) Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora, Margo Yuwono, mengatakan sampai saat ini di seluruh Pasar Tradisional yang ada di Blora belum dilengkapi jaringan Hidran, termasuk Pasar Induk Cepu Blora.


Pemasangan Hidran di Pasar tradisional tentu sangat penting, untuk meminimalisir risiko kebakaran di wilayah pasar.


"Ya idealnya harus tersedia jaringan hidran di setiap pasar," katanya, saat dikonfirmasi Tribunjateng, Selasa (28/1/2025).


Selain tidak dilengkapi Hidran, jumlah Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap pasar tradisional jumlahnya juga terbatas.


Margo mengatakan jumlah APAR yang ada di Pasar Induk Cepu Blora, total ada 9 APAR.


"Ada 9 APAR, yang 4 ready di pasar dan expired 2026. Sedangkan yang 5 APAR proses pengisian," jelasnya.


Menurut Margo kejadian Pasar Induk Cepu akan menjadi evaluasi untuk ke depannya. Ia menilai perlu pemahaman semua pihak terkait pentingnya mitigasi bencana kebakaran, utamanya Fasilitas Umum (Fasum) seperti pasar.


"Sebab kalau sudah terjadi musibah biaya yang diperlukan untuk pembangunan kembali lebih besar," paparnya.


Diberitakan sebelumnya, Tim dari Polda Jawa Tengah (Jateng) direncanakan bakal turun tangan untuk mengungkap penyebab kebakaran Pasar Induk Cepu Blora.


Pasalnya, Pasar Induk Cepu Blora terbakar pada Minggu (26/1/2025) pagi. Akibatnya 80 los pedagang ludes terbakar.


Namun, sampai saat ini pihak kepolisian belum berhasil mengungkap penyebab kebakaran Pasar Induk Cepu Blora tersebut.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved