Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah Masih Terjadi Hingga 31 Januari 2025, Berikut Data Rinci Wilayahnya

Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO)

Saat ini aktif pada fase 3, yang turut meningkatkan intensitas curah hujan di Jawa Tengah.

Kelembapan udara tinggi

Kondisi ini terjadi di berbagai lapisan atmosfer, mendukung pembentukan awan hujan yang menjulang hingga lapisan atas.

Labilitas atmosfer lokal

Kondisi ini memperkuat proses konvektif di Jawa Tengah, meningkatkan potensi hujan lebat.

Masyarakat diminta waspada BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, pohon tumbang, serta sambaran petir.

"Kami mengingatkan masyarakat, terutama yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi, untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini," ujar Yoga Sambodo.

Masyarakat dapat memantau informasi cuaca terbaru melalui beberapa kanal resmi BMKG seperti:

• Website: https://www.cuaca.bmkg.go.id
• Instagram: @cuaca_jateng
• Twitter: @cuacajateng
• Facebook: Stasiun Meteorologi Ahmad Yani
• Aplikasi mobile: Info BMKG (iOS dan Android)

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuaca Ekstrem di Jateng Diprediksi Berlanjut hingga 31 Januari, Berikut Wilayah yang Perlu Diwaspadai"

Baca juga: Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Embung Pangtelu Sukoharjo: Niat Awal Sekadar Bersepeda Usai Subuhan

Baca juga: Petani Cengkeh Karanganyar Didorong Tingkatkan Produktivitasnya: Agar Bersaing dengan Daerah Lain

Baca juga: BRAK! Dapur Rumah Slamet Ambarawa Tertimpa Beringin Tumbang, Baru Selesai Memasak Persiapan Hajatan

Baca juga: Segini Angpao yang Didapat Betrand Peto Tiap Imlek: Kalau Ditotal Bisa Buat Beli Motor Baru